KULONPROGO – Proyek pengendalian banjir di Seputar Bandara YIA menjadi salah satu prioritas Kementerian Pekerjaan Umum-Perumahan Rakyat untuk diselesaikan dalam 3-4 tahun mendatang. Di samping itu guna mendukung pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Candi Borobudur, Kementerian PUPR tengah mengerjakan proyek infrastruktur Gerbang Klangon di Kulonprogo. Guna mengantisipasi ancaman banjir pada masa yang akan datang khususnya di kawasan Bandara YIA Kementerian Pekerjaan Umum-Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) menargetkan proyek pengendalian banjir di kawasan Bandara YIA segera selesai pada 2023. Menurut Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air BBWS Serayu Opak, Yosiandi Rudi Wicaksono MT pihaknya telah menerima pekerjaan semenjak September 2020.
“Saat ini belum ada perkembangan yang signifikan. Akan tetapi proses pengerjaan proyek pengendalian banjir di Bandara YIA sudah digarap, direncanakan selesai 3 atau 4 tahun mendatang,” kata Yosiandi pada Media Gathering ‘Mendukung Penyebarluasan Informasi Pembangunan Infrastruktur’ Kementerian Pekerjaan Umum-Perumahan Rakyat, di Royal Ambarukmo, Selasa (27/10/2020).
Posisi Bandara YIA, lanjut Yosiandi, diapit oleh dua sungai besar yakni sungai Serang dan Bogowonto. Pada masa yang akan datang, kedua sungai tersebut dipandang tidak cukup mampu menahan banjir. Kedua sungai tersebut termasuk rawan meluap akibat pendangkalan kawasan muara di samping akibat tingginya debit air pada musim hujan. Apalagi selain dua sungai tersebut, masih terdapat sejumlah anak sungai yang bermuara di pantai selatan Kulonprogo. Dalam studi lapangan yang telah dilakukan, dua sungai besar itu ada kalanya tak mampu menampung debit air mana kala terjadi hujan deras.
“Penting adanya untuk mengantisipasi pendangkalan, langkah menormalisasi kawasan Muara Bogowonto, serta dibangun bendungan sebagai sistem pengendali banjir yang akan difungsikan di sekitar bandara,” tambah Yosiandi.
Konsep dalam mengurangi debit puncak banjir pada masa yang akan datang di kawasan Bandara YIA, akan diterapkan sistem pompanisasi serta membuat kolam retensi. Tak hanya itu, pihaknya juga akan mempersiapkan ruang terbuka hijau yang fungsi sekundernya juga bisa digunakan sebagai ajang pariwisata. Ditambahkan, mana kala permukaan air laut lebih tinggi kolam retensi berfungsi sebagai kolam penampungan sementara.
Proyek pengendalian banjir di Kawasan Bandara YIA termasuk membangun Jembatan Bogowonto diperkirakan akan menelan anggaran sebesar Rp 3,8 triliun serta akan membutuhkan lima ribu bidang tanah milik masyarakat. Pihaknya sudah membebaskan dua ribu bidang tanah milik warga. “Kami berharap pengembangan yang telah direncanakan dari tahun 2018 itu bisa selesai tepat waktu,” jelasnya sembari mengatakan proyek antisipasi banjir lainnya di wilayah Jateng-DIY antara lain pembangunan embung di sejumlah wilayah seperti di Imogiri Bantul dan Bendungan Bener di Purworejo. (Sukron)