GUNUNGKIDUL – Enam pemuda Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) belajar pembuatan pupuk organik di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Mereka tidak hanya membuat pupuk, tetapi juga belajar menanam padi, sayuran dan buah, beternak kambing, dan budidaya ikan lele.
Tariq Abdurrohman, Muhamad Yakub, Rafli Ahfahzu, Dedi Eka Putra, Ihsan, dan Afrizal selama lima bulan belajar pertanian terpadu di Studio Tani Kalisuci, Tambakrejo, Semanu, Gunungkidul. Pada Februari 2023, mereka kembali pulang ke Kepulauan Mentawai.
“Kami mohon pamit Pak. Mohon doanya, kami bisa menerapkan ilmu yang didapatkan di Studio Tani di tanah kelahiran kami,” ujar Tariq Abdurrohman, kepada Wiradesa.co, Senin 13 Februari 2023. Mereka berenam naik bus dari Gunungkidul ke Jakarta, terus dilanjutkan dari Jakarta ke Padang. Kemudian dari Padang ke Kepulauan Mentawai naik kapal.
Selama lima bulan, mulai Oktober 2022 sampai Februari 2023, para pemuda Mentawai belajar menanam padi di Gunungkidul. Ada dua kotak yang dijadikan lahan untuk menanam padi. Satu kotak menerapkan sistem mina padi dan satu kotak lainnya dengan sistem biasa. Namun keduanya memakai cara irigasi yang efisien. Istilah Studio Tani dengan model Cetak Sawah Cerdas Air. Pengairannya memanfaatkan limpahan air wudhu.
Para pemuda Mentawai tidak hanya menanam padi dan memelihara ikan saja, tetapi juga menikmati hasilnya. Sebelum balik ke Mentawai, kebetulan padi yang ditanamnya sudah panen dan ikan nilanya juga sudah layak dikonsumsi. Sehingga mereka merasakan nikmatnya makan bersama hasil panen apa yang ditanam dan dipelihara.
Keenam anak muda Mentawai itu tidak hanya belajar tentang pertanian terpadu, tetapi juga mendapat pengetahuan tentang budaya, soal perilaku dan pola pikir, Mereka mulai mengenal, aku siapa, dimana, dengan siapa, dan apa yang harus dilakukan. Perilaku dan pola pikir ini akan terus dijalankan ketika sudah tinggal lagi di kampung halamannya.
Pemilik Studio Tani, Wiyono merasa bangga dan terharu bisa berbagi ilmu tentang pertanian terpadu dengan para pemuda Kepulauan Mentawai. Semoga para pemuda Mentawai mampu melaksanakan apa yang dipelajari di Gunungkidul, seperti menanam padi, beternak kambing, budidaya ikan lele, menanam sayuran dan buah, serta membuat pupuk organik di tanah kelahirannya Kepulauan Mentawai.
Selamat berkarya para pemuda Mentawai. Semoga karya anak-anak muda desa ini bermanfaat bagi kehidupan masyarakat di Kepulauan Mentawai. (*)