KEBUMEN – Pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Klirong, Kebumen mengadakan ujian kenaikan tingkat bagi para anggotanya. Ujian dilaksanakan pada Minggu (27/12/2020)di Lapangan Klegenwanasari, Klirong, Kebumen.
Pelaksanaan ujian kenaikan tingkat mematuhi protokol kesehatan. Tiap siswa wajib memakai masker. ‘’Yang mengikuti ujian tersebut adalah pelajar, santri pondok dan masyarakat umum,’’ ujar ketua panitia ujian kenaikan tingkat, Akhmad Rifai.
Menurut Akhmad Rifai atau biasa disapa Fai, tidak hanya masyarakat umum saja yang mengikuti ujian, namun ada juga yang dari kalangan berumur.
Ujian kenaikan tingkat bertujuan untuk mengukur dan menilai kemampuan siswa dalam menyerap ajaran PSHT. Selain itu, juga untuk melatih, menguji keyakinan mental anggota. ‘’Apakah mereka benar-benar yakin untuk mengikuti ajaran PSHT,” kata Fai kepada wiradesa.co.
Jumlah peserta yang mengikuti ujian kenaikan tingkat ini ada 43 orang. Sebanyak 20 orang mengikuti ujian kenaikan ke sabuk polos/hitam, 21 orang mengikuti ujian dari sabuk polos ke sabuk jambon/merah muda dan 2 dari sabuk jambon ke sabuk hijau.
Beberapa hal dinilai oleh tim penguji. Bentuk penilaiannya yakni pertama gerakan jurus dan senam dasar PSHT. Penilaiannya dengan cara menyuruh siswa melakukan gerakan yang telah diberikan dan disampaikan. Kedua, sambung (sparingan). Penilaiannya dengan cara melihat gerakan perpindahan kuda/pasang dan serangan siswa. Ketiga, fisik mental dengan cara menguji kesehatan fisik masing-masing siswa. ‘’Hal ini diujikan untuk mengetahui, apakah peserta sudah memiliki mental pendekar atau belum,’’ kata Fai.
Keempat, ke-SH-an/kerohanian yaitu dengan memberi soal tentang tujuan PSHT, sejarah, arti lambang, panca dasar dan arti lambang. ‘’Semangat mengikuti ujian siswa PSHT sangat besar sehingga membuat tim penilai semangat untuk mengujinya,’’ tambah Fai. (Nur Anggraini)
