HIBURAN karaoke disajikan pengelola Wana Desa Telaga Desa Potorono kepada pengunjung. Namun nyanyi tanpa iringan alat musik, setiap hari Sabtu dan Minggu ini tidak hanya menarik para wisatawan, tetapi juga pedagang yang ada di sekitar panggung hiburan.
Bu Watik, Bakul Cilung sampai meninggalkan dagangannya untuk nyanyi lagu kesayangannya. Lagu berjudul “Dana Asmara”, ia lantunkan dengan penuh penghayatan. Bakul Cilung mengungkapkan perasaannya lewat lagu yang dipopulerkan penyanyi dangdut Itje Trisnawati.
“…Di dalam buku harian// Kucatat dan kutuliskan// Dana belanja satu bulan// Dana asmara satu bulan// Jumlahnya berapa dan jadi berapa//….”. Itulah sepenggal lirik yang dinyanyikan Bakul Cilung di panggung hiburan karaoke Embung Potorono, Minggu 1 Desember 2024.
Untuk menghibur diri, Bu Watik meninggalkan sepedamotor yang dilengkapi bronjong Cilung Berkah. Meski ada beberapa anak yang antre ingin membeli cilung cuma seribuan, pedagang keliling ini lebih memilih naik panggung dulu.
“Mana Bu Watik bakule cilung. Lagunya apa bu? Oh ya Dana Asmara…jangan lupa ya bu, dananya,” teriak MC Kepsi Entertainment yang memandu jalannya hiburan karaoke di panggung hiburan Embung Potorono.
Bu Watik naik panggung bak penyanyi profesional. Mungkin dulu dia bercita-cita jadi penyanyi. Meski tidak kesampaian, bakuk cilung ini tetap ada kesempatan untuk mengekspresikan perasaannya. “….Dana belanja dana asmara// Kalau bisa janganlah berbeda…”.
Usai bakule cilung, giliran bapak yang mengaku dari perkumpulan disabilitas Yogyakarta bernama Dadiyo melantunkan lagu Titip Cintaku. Pada kesempatan itu, Dadiyo menginformasikan kepada pengunjung Embung Potorono ada Hari Disabilitas Internasional. “Hargai kaum disabilitas,” ujar Dadiyo.
Kepsi Entertainment mengajak pengunjung Embung Potorono untuk menyanyi, menghibur diri dan menghibur wisatawan. Ternyata hiburan murah meriah ini diminati para pencari hiburan. Ada beberapa daftar nama dan lagu yang ingin dinyanyikan di buku pemandu karaoke.
Untuk mengapresiasi para pengelola karaoke, setiap pengunjung yang nyanyi dipersilahkan membagi rejeki atau menaruh uang di kotak yang disediakan. Kepsi Entertainment tidak menentukan berapa yang harus dibayarkan setiap satu lagu. Namun biasanya pelantun lagu memberikan uang minimal Rp 5.000. (Ono)