Berbagai jenis tanaman bambu tumbuh rimbun di Kawasan Green Kayen, Condongcatur, Depok, Sleman. Tanaman ini, selain menghijaukan destinasi wisata, juga melindungi sumber mata air yang berada di aliran Sungai Boyong.
Jenis bambu atau orang Jawa menyebutnya pring yang tumbuh di sekitar aliran sungai, antara lain Pring Apus, Pring Wulung, Pring Ori, Pring Petung, dan Pring Ijo. “Pohon bambu itu selain menghasilkan oksigen, juga berfungsi pengikat air,” ujar Dadang Hermawan, Ketua Pokdarwis, Minggu 20 Oktober 2024.
Dadang Hermawan yang menjadi salah satu narasumber pada Sekolah Jurnalisme Desa di Joglo Green Kayen, menyatakan beberapa jenis bambu yang tumbuh di pinggir sungai menjadi koleksi tanaman Green Kayen. Selain bambu, juga ada tanaman Asem dan Gayam yang ditanam Pangeran Mangkubumi di sepanjang jalan Sumbu Filosofis Yogyakarta.
Tanaman lain yang ada di Green Kayen, yakni pohon Jati, Salam, Bendo, Belimbing, Mangga, Kelengkeng, Tabebuya, Wuni, Nongko, Sukun, Mlanding, Pete, dan Duren. Berbagai jenis tanaman langka tersebut nantinya menjadi diorama hidup yang dapat dijadikan tempat studi dan rekreasi.
Green Kayen ruang terbuka hijau terletak di Padukuhan Kayen, Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Suasana khas perdesaan yang terletak di daerah perkotaan ini menyimpan berbagai tanaman yang hampir punah, karena semakin banyaknya bangunan rumah.
Tanaman bambu salah satu tanaman yang bisa kita temui di Green Kayen. Ada beberapa tanaman bambu yang bisa dilihat dan dirasakan kesejukannya, seperti Pring Ori, Pring Apus, Pring Wulung, dan Pring Petung.
Menurut Ketua Pokdawis Green Kayen, Dadang Hermawan saat memberikan pemaparan di Sekolah Jurnalisme, Minggu 20 Oktober 2024, pohon bambu merupakan tanaman pengikat air yang juga mempunyai filosofi. Untuk itulah tanaman bambu perlu dilestarikan, agar persediaan air dalam tanah tetap terjaga. (Kristiana Triastuti)