YOGYAKARTA – Dunia ini ke depan bukan semakin nyaman. Dunia semakin susah.
Untuk menghadapinya, butuh ekonomi keluarga yang kuat. Artinya, ekonomi tidak hanya mengandalkan satu orang.
Suami, istri, dan anak harus sama-sama punya usaha. Jika ekonomi suami sedang turun, maka bisa dibantu dengan ekonomi yang dikembangkan istri.
Konsep ekonomi berbasis keluarga itu disampaikan H Eko Prayitno SE, pengusaha sekaligus Direktur Utama PT Pesona Cipta.
Dia menekankan, sebagai insan harus terus berkarya, berkreasi, dan membuka banyak peluang. Tujuannya, meningkatkan ekonomi dan memperbaiki taraf hidup.
“Kuncinya agar berhasil adalah membangun kolaborasi. Doa juga menentukan, meminta kepada Allah agar diberi kesuksesan,” kata Eko Prayitno di Yogyakarta, Selasa 15 Maret 2022.
Membangun ekonomi berbasis keluarga dimulai dari bisnis kecil. Tentu sesuai dengan ilmu dan modal yang kita miliki.
Istri bisa meracik usaha kecil seperti memproduksi kripik rumahan. Sementara anak bisa menjalankan bisnis kaos.
Pada mulanya, itu salah satu contoh bisnis kecil. Namun, jika dijalankan dengan sungguh-sungguh dan penuh energik, maka bisa berkembang pesat.
“Yang harus dipegang jangan sekali-kali jadi karyawan, tetapi membuat brand sendiri. Apa pun bentuk bisnisnya, yang penting kreatif insyaallah sukses,” kata Eko Prayitno yang mulai menekuni bisnis sandal suvenir.
Konsep ekonomi berbasis keluarga ini tidak melulu soal pendapatan. Kepuasan hati juga didapat ketika menjalankan usaha kreatif secara mandiri. (Ilyasi)