YOGYAKARTA – Memasuki tahun kedua pergelaran Wayang Cinema di akun Youtube Tasteofjogja Disbud DIY, sejumlah persiapan tengah dilakukan untuk menyelesaikan episode yang rencananya akan tayang dua kali sebulan. Director Wayang Cinema, sekaligus dosen Jurusan Pedalangan, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta, Aneng Kiswantoro, M. Sn mengatakan, Wayang Cinema siap mengerjakan 20 judul wayang yang akan tampil hingga akhir Desember 2022.
“Sudah kami kerjakan diantaranya lakon Ismaya Dewa, Samudra Mantana, hingga Serangan Umum 1 Maret yang baru saja dilaksanakan secara live di Beteng Vredeburg Yogyakarta pada 28 Februari,” ujarnya kepada wiradesa.co Selasa 15 Maret 2022.
Dikatakan, pada Jumat 18 Maret 2022, kisah Wisnu Murti yang bercerita tentang sosok Bathara Wisnu yang turun ke dunia menemui Ismaya untuk menyertai dan mengayomi para ksatria luhur di tanah Jawa. Bathari Durga yang saat itu dihukum oleh Bathara Guru, hidup bersama makhluk halus, setan, dan sejenisnya telah berhasil menjadikan para pengikut hendak menggoda dan menggagalkan segala niat baik para ksatria.
“Pertunjukan wayang ini berkonsep cinema dan menggunakan Bahasa Indonesia lantaran ingin merangsang generasi muda untuk memahami sekaligus mencintai khasanah budaya nusantara,” katanya.
Dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa, Wayang Cinema pun juga mengerjakan kisah – kisah sejarah seperti Serangan Umum 1 Maret 1949 yang sudah berlangsung beberapa waktu lalu. Kini, tim yang beranggotakan 17 orang baik yang berasal dari jurusan pedalangan maupun multimedia ini tengah mempersiapkan kejutan untuk turut serta dalam kegiatan lomba yang diselenggarakan oleh Dirjen Kebudayaan Kementrian Pendidikan, Riset & Teknologi.
Wayang Cinema tengah menyiapkan kisah tentang peran HB IX dalam menyelamatkan rakyat Yogyakarta. Beliau melobi Jepang untuk membuat irigasi besar dari Sungai Progo lalu dialirkan sampai ke Kali Opak. Strategi ini bertujuan untuk mengantisipasi masyarakat Yogya agar tidak dipekerjakan sebagai Romusha di Birma, Filipina, dan singapura untuk kepentingan perang Jepang melawan Sekutu.
Wayang Cinema berharap dengan adanya naskah ini, rakyat Yogyakarta dapat mengetahui sejarah kemandirian pangan. “Pemaparan ini perlu dilakukan, supaya menambah wawasan kebangsaan yang berjiwa Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,” tutupnya. (Arel)