Hadroh Tibbil Qulub Meriahkan Resepsi Pernikahan

Grup Hadroh Hadroh Tibbil Qulub saat tampil di Pleret, Panjatan, Kulonprogo, Selasa (12/11/2024). (Foto: Wiradesa)

PANJATAN – Seni hadroh, berkembang di pesisir selatan Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Seni reliji ini tidak hanya dimainkan dan dikembangkan di pondok pesantren saja, tetapi juga di perdesaan.

Kesenian yang memuliakan Nabi ini tidak hanya ditampilkan saat acara pengajian atau kegiatan keagamaan saja, tetapi juga untuk memeriahkan hajatan warga. Bahkan tidak jarang, seni hadroh dipentaskan untuk memeriahkan dan menghibur para tamu resepsi pernikahan.

Seperti yang terlihat pada resepsi pernikahan Felix dan Zakiya di Pleret, Panjatan, Kulonprogo, Selasa 12 November 2024, dihadirkan Grup Hadroh Tibbil Qulub dari Jomboran, Janten, Kulonprogo.

Pimpinan Hadroh Tibbil Qulub, Mas Jose menjelaskan grup hadroh yang dipimpinnya berawal dari keinginan para santri untuk berdakwah melalui seni budaya. Awalnya didirikan di pondok pesantren, namun kini sering diundang untuk memeriahkan berbagai acara, termasuk acara resepsi pernikahan.

“Biasanya pihak pengundang juga sekalian menunjuk personel Tibbil Qulub untuk membacakan ayat-ayat suci Alquran untuk mengawali acara,” ujar Mas Jose. Para pemusik dan pelantun sholawat terlihat bahagia diberi kesempatan untuk pentas.

Baca Juga:  Jalan Sehat Hari Pahlawan RW 45 Kayen

Saat mengawali ijab qobul pasangan temanten, salah satu personel Tibbil Qulub, Ustadz Ardian, diminta melantunkan ayat suci Alquran. Ustadz yang menjadi salah satu vokalis hadroh membacakan Surat Ar-Rum: 21.

Ayat yang biasa disampaikan pada acara pernikahan tersebut, kurang lebih artinya “Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah diciptakan-Nya untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.

Salah satu tamu resepsi pernikahan, Sudarwanto, mengungkapkan desa-desa di pesisir selatan Kulonprogo sering mengundang seni hadroh untuk memeriahkan resepsi pernikahan. Hadirnya seni reliji, selain mengantarkan suasana akad nikah terasa khidmat, juga menghadirkan suasana pernikahan menjadi meriah dan bernuansa Islami. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *