Hilman Tisnawan; UMKM Harus Betul-betul Didorong agar Bisa Ekspor

Hilman Tisnawan (tengah) memberikan kenang-kenangan kepada perwakilan wartawan. (Foto: Wiradesa)

YOGYAKARTA – Dua tahun menjabat sebagai Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DIY, Hilman Tisnawan mengaku berat meninggalkan Yogya. Baginya Yogya membawa kesan mendalam. “Yogya nyaman sekali buat bekerja. Warga Yogya bisa menikmati hidup. Proses kreatif jalan terus, tetap produktif, tapi tidak lantas mau jadi robot,” ucap Hilman, Jumat 24 September 2021.

Hal itu diungkapkan Hilman saat berpamitan kepada para wartawan yang biasa meliput di Kantor Perwakilan BI DIY sehubungan dengan tugas barunya sebagai Kepala Kantor Perwakilan BI Luar Negeri di Tokyo. “Ucapan terima kasih kepada teman-teman yang sudah meliput BI, tetap jadi mitra BI untuk membangun BI bantu dukung Pemda supaya bisa membangun Yogya dengan baik,” sambungnya.

Dikatakan Hilman, selama ini BI dengan tugas pokok dan fungsi mendukung Pemda DIY membangun ekonomi daerah, mendukung tugas dalam mengendalikan harga-harga berbagai barang kebutuhan melalui intervensi, suplai uang, mengatur kelancaran sistem pembayaran tunai dan nontunai serta mendukung UMKM DIY agar mereka bisa naik kelas dan bisa memasarkan produk ke pasar luar negeri.

Baca Juga:  Sugiyanto: Panen Padi Menurun Akibat Serangan Wereng

“Kami sangat concern supaya UMKM naik kelas. Di dalam negeri mereka kuat juga bisa punya pasar di luar negeri sehingga market makin besar,” tuturnya.

Bagi Hilman, UMKM di DIY harus terus berkembang dan punya orientasi ekspor apalagi dengan adanya bandara baru YIA, sebisa mungkin dioptimalkan untuk lalu-lintas logistik barang tak hanya lalu-lintas manusia.

Sehubungan dengan pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi, mesin pertumbuhan ekonomi baru mesti terus digali. Salah satunya melalui kegiatan ekspor. “UMKM harus didorong agar betul-betul bisa ekspor. Dengan cara apa? Salah satunya dengan memanfaatkan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi yang ada. YIA jangan hanya untuk pergerakan manusia tetapi juga logistik, barang-barang seperti produk UMKM. Namun antara Pemda dan pengusaha atau UMKM tak bisa jalan sendiri-sendiri. Makanya dibentuk Forum Komunikasi dan Konsultasi Ekspor Impor kerja sama BI dengan pihak terkait,” urai Hilman. (Sukron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *