Indahnya Menyaksikan Gunung-gunung Beralaskan Awan di Puncak Ranti

Berada di ketinggian 2601 Mdpl puluhan pendaki mendirikan tenda menunggu mata hari terbit (sunrise) di Puncak Ranti, Banyuwangi. (Foto: Wiradesa)

BANYUWANGI – Mendaki Gunung Ranti Banyuwangi, butuh perjalanan sekitar 4-5 jam mencapai puncak. Gunung Ranti boleh jadi belum begitu populer di kalangan pendaki Tanah Air. Namun, patut menjadi referensi bagi para pendaki dan para pecinta alam.

Ranti menawarkan pengalaman mendaki dan pemandangan alam pegunungan indah dan memikat. Bersebelahan dengan Kawah Ijen, Gunung Ranti tak kalah pamor. Para pendaki dapat berburu sunrise di atas lautan awan. Karena itu Puncak Ranti layak menjadi primadona bagi mereka yang punya kegemaran mendaki, khususnya di daerah Banyuwangi dan sekitar seperti Jember, Bondowoso dan Situbondo.

Gunung Ranti memiliki ketinggian 2601 mdpl. Rute dan trek pendakian ekstrem menjadi tantangan tersendiri bagi para pendaki namun tingkat kesulitan pendakian masih memungkinkan untuk ditaklukkan para pendaki pemula.

Pada Sabtu dan Minggu 29-30 April, wartawan wiradesa.co berkesempatan mendaki gunung yang hanya berjarak satu setengah jam perjalanan dari kota Banyuwangi.

Pendaki asal Jember yang satu rombongan dengan wiradesa.co Hamdan dan Faruk mengakui rute menuju Puncak Ranti sangat menguras tenaga. Apalagi keduanya baru pertama kali mendaki gunung. “Saya nggak menyangka ternyata treknya seekstrem ini tapi alhamdulillah bisa sampai puncak,” ujar Hamdan saat ia sudah sampai puncak pada Minggu 30 April 2023.

Baca Juga:  Anak Usia Dini Belajar Pilah Sampah

Untuk sampai puncak, estimasi waktu yang dibutuhkan bagi para pendaki sekitar 4-5 jam pendakian. Dalam perjalanan para pendaki akan melalui 5 pos. Pos 1, Pos 2, Pos 3, Pos Mata Air dan Pos Puncak. Para pendaki tak perlu khawatir dengan persediaan air sebab bisa mengambil di Pos Mata Air. Menariknya juga, tempat untuk mendirikan tenda berada di puncak gunung.

Terjalnya perjalanan sudah mulai dapat dirasakan di pertengahan Pos 2. Medan sudah mulai terjal dan curam. Rumput yang tinggi dan pohon-pohon menghiasi jalur setapak pendakian. Beberapa titik terlihat jalur yang berlubang akibat longsor sehingga perlu melompat untuk melewatinya. Dengan sisi-sisi jalur yang rapat dengan pepohonan dan jalan setapak tanah liat membuat Gunung Ranti relatif aman walaupun sedikit licin.

Agar dapat menikmati sunrise di puncak maka wiradesa.co memilih memulai pendakian malam. Kami mulai mendaki saat malam mulai beranjak naik. Tepat pukul 20.30 mendaki dan sampai puncak pukul 01.00. “Sampai matahari terbit masih ada waktu 4 jam. Bisa untuk memasak, ngopi dan istirahat untuk kemudian menyambut sunrise,” kata Faruk setiba di puncak.

Baca Juga:  UGM dan KAGAMA NTB Sinergi Bangun Negeri
Wartawan Wiradesa.co Avicena (berdiri kanan) bertemu dengan para pecinta alam asal Jember dan sekitarnya saat mendaki Gunung Ranti. (Foto: Istimewa)

Sebagaimana perjalanan mendaki gunung umumnya, sejumlah peralatan dan perlengkapan harus dibawa serta. Peralatan dan perlengkapan tersebut berupa tenda, senter, sepatu, kompor, sleeping bag, botol dan persediaan makanan. Sleeping bag sangat diperlukan sebab suhu puncak yang sangat dingin sekitar 18 derajat Celsius. Apabila sleeping bag sampai ketinggalan tentu akan sangat mengganggu kenyamanan beristirahat.

Berburu sunrise di puncak gunung adalah momen yang sangat langka dan bisa bikin kecanduan. Para pendaki membutuhkan perjuangan untuk menikmatinya. Semua takjub saat sang surya menghiasi langit pagi, berdampingan dengan gunung-gunung yang beralaskan awan bak lautan. Tentu sajian alam macam itu tak dapat ditemukan selain di puncak gunung.

Puas menikmati sunrise dan berfoto bareng hingga 08.00, sekitar 60 pendaki yang pagi itu berada di puncak satu-persatu mulai turun. Terlihat beberapa komunitas saling berkenalan dan berfoto bersama. Suasana yang terlihat sangat hangat. Setiap pendaki juga membawa turun kembali sampahnya masing-masing.

“Kalau saya suka mendaki sebab selain menikmati keindahan alam mendaki juga membuat fisik lebih kuat dan sehat,” ucap Izul seorang pendaki lainnya.

Baca Juga:  40.594 Peserta Ikut Seleksi CBT Ujian Masuk UGM

Untuk dapat mencapai Puncak Ranti, para pendaki bisa memulai start pendakian lewat basecamp pendakian di Desa Tamansari Kecamatan Lilin, Kabupaten Banyuwangi. Hari itu basecamp tak terlalu ramai. Sekitar 60 pendaki mulai perjalanan ke puncak secara bergantian. Sebagian memulai pendakian pada sore hari. Bagi yang tak langsung memulai pendakian bisa istirahat sejenak sembari menikmati kopi dan mie rebus.

Di basecamp di Desa Tamansari pula, kendaraan bisa kita titipkan. Satu orang pendaki dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp 10 ribu. Ditambah biaya parkir motor Rp 5 ribu. (Avicena)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *