Kadin DIY Hidupkan Wisata Sepeda

Kadin DIY Fun Bike & Walk di Halaman JEC, Minggu (5/3/2023). (Foto: Istimewa)

 

 

YOGYAKARTA – Kadin DIY berusaha menghidupkan wisata sepeda. Karena dengan banyaknya event gowes, pastilah berdampak bagi perkembangan dan semangat pariwisata.

Semangat pariwisata sepeda akan mendongkrak ekonomi dan tumbuhnya harapan untuk pengembangan UMKM.

“Saya sangat senang dan bersyukur banyak event bersepeda di Yogyakarta yang memang terkenal sebagai kota sepeda,” kata Singgih Raharjo Kepala Dinas Pariwisata DIY saat mengibaskan bendera start acara funbike dan funwalk Kadin DIY, Minggu 5 Maret 2023.

Acara santai ini diikuti terbatas untuk para pengurus Kamar Dagang dan Industri se Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka sukses Rapimda Kadin DIY di Jogja Expo Center.

Robby Kusumaharta, Wakil Ketua Kadin DIY mengaku sangat bahagia juga ketika banyak pelaku usaha menggemari hobi bersepeda. Artinya setiap nggowes dia pasti belanja dan bahkan bawa oleh-oleh untuk orang tercinta. “Ya kalau pengusaha pasti jajan dan sangat memberi support kepada pelaku usaha UMKM,” ujar Robby.

Sementara itu, Taufik Ridwan salah satu Wakil Ketua Kadin Bantul setuju bahwa kebiasaan bersepeda menjadi tradisi baru pasca pandemi, disamping untuk ngirit dan mengurangi biaya biaya yang mudah dikurangi juga selalu menyehatkan. “Saya setiap pagi pasti bersepeda, dalam rangka menjaga sehat biar mudah dalam bekerja dan hepi setiap saat,” tegas Taufik.

Baca Juga:  Memperbaiki Mood dengan Makan Seblak

Kebiasaan bersepeda yang dulu pernah menjadi trend dengan sebutan Segosegawe (bersepeda kanggo sekolah lan nyambutgawe) harus dihidupkan. Kalau diperlukan contoh, maka para pejabat, guru dan pegawai kantor di manapun bisa menjadi penggowes sejati.

Di perusahaan, dibutuhkan kampanye yang masif soal “bike to work” oleh para pimpinan perusahaan kalau perlu memberikan sepeda kepada para pekerja dengan janjian harus mau bersepda minimal 4 hari seminggu. “Nah bentuk CSR perusahaan pun bisa berupa pemberian sepeda, kepada karyawan dengan harapan hidup hemat dan sehat,” harap Taufik. Dunia perbankan bisa tanggap dengan program sederhana ini.

Pada bagian lain, Taufik Ridwan yang juga Ketua Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia DIY ini, mengemukakan pariwisata bersepeda sangat bisa dikaitkan dengan wisata religi khususnya mengunjungi masjid-masjid dan makam-makam orang-orang yang memiliki sejarah bagi Indonesia umumnya dan Yogyakarta pada khususnya.

Bayangkan, nyepeda lalu berhenti untuk dhuha di sebuah masjid atau berdo’a di makam tokoh, misalnya di makam KH Ahmad Dahlan sang pendiri Muhammadiyah di kawasan Karangkajen Yogyakarta. “Wisata sepeda, sepertinya sederhana, tapi bisa berpahala besar manakala dibarengi wisata rohani atau religi,” tambah Taufik Ridwan.

Baca Juga:  Penurunan Harga Bawang Merah dan Cabai Mendorong Deflasi DIY Agustus 2022

Pada bagian lain Robby Kusumaharta berharap pemerintah dan organisasi sebagaimana Kadin terus menghidupkan semangat berwiraswasta dan berkolaborasi dalam mempertahankan semangat berekonomi. Kita, kata Robby harus tetap eksis di kala banyak kesulitan dalam berniaga. Kolaborasi adalah kunci kesuksesan dan kemudahan iklim berwiraswasta harus didesign sejak anak-anak masih usia muda. (*)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *