GUNUNGKIDUL – Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membangunan Lumbung Mataraman di Gunungkidul dan Kulonprogo. Lumbung Mataraman ini untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat DIY.
Kepala Dinas Pertanian dan Katahanan Pangan (DPKP) DIY, Sugeng Purwanto, menjelaskan tahun 2022 telah dibangun dua titik Lumbung Mataraman di DIY. Pada tahun 2023 akan direplikasi di lima titik.
Dua titik Lumbung Mataraman itu di Bendung, Semin, Gunungkidul, dan Sendangsari, Pengasih, Kulonprogo. Sedangkan lima titik pengembangannya baru diobservasi dan tempatnya akan disebar di wilayah DIY yang meliputi empat kabupaten dan satu kota.
Lumbung Mataraman merupakan tempat pelaksanakan Program Pertanian Terpadu atau integrated farming. Terintegrasinya usaha budidaya pertanian, peternakan, dan perikanan. Di Lumbung Mataraman juga terdapat pengolahan pupuk berbahan baku sisa kotoran kambing.
Hasil pengolahan pupuk tersebut untuk pemeliharaan tanaman pangan dan sayur-sayuran. Sehingga bahan pangan yang dihasilkan organik atau sehat untuk dikonsumsi, tanpa pupuk kimia.
Lumbung Mataraman diharapkan akan membangkitkan ekonomi masyarakat. Peran aktif petani menjadi kunci berhasil tidaknya lumbung yang dibangun dengan dana keistimewaan tersebut. “Warga sekitar harus diberdayakan, karena hasilnya bisa dirasakan oleh warga,” ujar Sugeng Purwanto.
Penggagas konsep Lumbung Mataraman TO Suprapto menjelaskan dengan menjalankan usaha pertanian terpadu, maka petani akan memperoleh pendapatan, mulai dari harian, mingguan, bulanan, maupun tahunan. Sehingga kebutuhan hidupnya akan tercukupi dengan budidaya pertanian, peternakan, dan perikanan yang dilakukan secara terpadu.
Konsep Lumbung Mataraman itu sudah dijalankan Joglo Tani sejak tahun 2008. Sekarang Joglo Tani di Kalurahan Margoluwih, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, menjadi rujukan bagi petani atau anak-anak muda untuk belajar tentang pertanian terpadu. “Setiap bulan ada sejumlah mahasiswa dari perguruan tinggi di Indonesia yang kerja magang di Joglo Tani,” jelas TO Suprapto, Senin 2 Januari 2023.
Jika setiap kalurahan di wilayah DIY membangun Lumbung Mataraman, maka ketahanan pangan akan segera terwujud di Daerah Istimewa Yogyakarta. (*)