YOGYAKARTA-Seni musik hadrah pasti sudah tak asing lagi bagi umat Islam di Tanah Air. Namun tahukah jika di UGM ada sekelompok mahasiswa yang juga melestarikan kesenian berisi lantuan shalawat Nabi Muhammad Saw dan lagu bernafaskan Islam diiringi alat musik rebana/terbang. Tergabung dalam Komunitas Manunggaling Rebana para anak muda ini berupaya menghidupkan seni religi di lingkungan kampus.
Koordinator Komunitas Manunggaling Rebana, Ahmad Shyfaurrydho mengatakan komunitas ini dibentuk sekitar 2016 silam. Berawal dari segelintir mahasiswa yang memiliki kesamaan hobi bermain rebana yang memutuskan untuk berlatih bersama di kampus.
“Di Jogja kan kerap ada acara maulidan dan teman-teman yang suka main rebana sering latihan bareng di selasar Graha Saba Pramana (GSP) lalu memutuskan untuk membentuk komunitas ini,” ungkap Ridho baru-baru ini.
Sering berjalannya waktu, anggota komunitas ini semakin bertambah. Saat ini ada sekitar 30-an anggota yang aktif dalam komunitas. Anggota tersebut terbagi dalam 5 formasi sebagi penyanyi/pengisi vokal, penabuh rebana/terbang, penambuh bas tam, serta penabuh darbuka.
Ridho menjelaskan keberadaan Komunitas Manunggaling Rebana ditujukan untuk menghidupkan kultur maulidan di kampus. Selain itu, komunitas ini bisa menjadi wadah bagi mahasiswa UGM yang memiliki ketertarikan untuk belajar hadrah.
“Biasanya kita membawakan lagu-lagu bernuansa Islami dan juga sholawat langgam Jawa. Kita aransemen ulang dari lagu-lagu yang sudah ada itu,” tutur mahasiswa Fakultas Filsafat ini.
Kehadiran Komunitas Manunggaling Rebana di kampus rupanya mendapatkan sambutan positif dari pimpinan UGM. Komunitas ini kerap diundang sebagai penampil di berbagai acara universitas maupun lingkungan kampus. Bahkan saat ini mereka telah merambah tampil di luar kampus.
“Biasanya diundang tampil saat acara peringatan hari besar Islam baik di tingkat universitas maupun fakultas. Selain itu juga acara-acara lain di luar kampus,” jelasnya.
Pada 2022 komunitas ini resmi bergabung dalam Komunitas MTQ UGM. Dengan bergabung dalam Komunitas MTQ, selain berkesenian mereka bisa meniti prestasi dengan mengikuti lomba hadroh yang biasa diselenggarakan dalam perlombaan MTQ. Belum lama mereka berhasil meraih juara Terbaik 1 dalam Liga MTQ UGM 2023.
“Kami sangat berharap ke depan bisa mendapatkan lebih banyak dukungan dari universitas agar bisa lebih berkembang,” ucapnya.
Secara terpisah Sekretaris Direktorat Kemahasiswa UGM, Dr. Hempri Suyatna, S.Sos., M.Si., menyampaikan harapan besar terhadap Komunitas Manunggaling Rebana agar dapat berkembang baik di lingkungan UGM. Komunitas ini diharapkan mampu menjadi wadah berkesenian bagi mahasiswa serta dapat menjadi sarana hiburan alternatif bagi masyarakat.
“Dengan seni harapannya bisa mengembangkan karakter mahasiswa yang baik, mereka mampu berkarya, berinovasi, dan kreatif,” ucapnya. (*)








