Pengusaha Kue Kering Mulai Kebanjiran Order

Cetakan kue kering yang siap dioven. (Foto: Wiradesa)

SUDAH dua kali Lebaran (2020 dan 2021), pengusaha kue kering sepi order. Namun Lebaran 2022, sejak awal Ramadan mulai banyak yang memesan. Meski kondisinya membaik, tetapi para pengusaha kue belum berani nyetok banyak.

“Untuk Lebaran tahun ini, kami memproduksi kue kering berdasarkan pesanan,” ujar Hastuti, pengusaha Kue Kering Devia yang berproduksi di Kalurahan Ndayu, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu 20 April 2022.

Hastuti belum berani membuat stok kue kering yang banyak menjelang Lebaran 2022. Karena kondisi ekonominya belum begitu stabil. “Kalau dulu sebelum Covid, jauh-jauh hari sebelum Ramadan sudah banyak bikin stok,” ungkap Hastuti.

Saat pandemi Covid selama dua kali Lebaran (2020, 2021) pasaran kue kering sepi. Namun sekarang (2022) menjelang Ramadan sudah banyak yang pesan dan saat ini sudah banyak pesanan lagi. Tapi pengusaha masih belum berani bikin stok.

Kue Kering Devia memproduksi berbagai jenis kue kering, antara lain kastengel, kue pagar, nastar daun, nastar keju, nastar apel, lidah kucing, chococip, dan kue mawar. Dari macam-macam kue kering itu, yang banyak diminati masyarakat, nastar dan kue pagar.

Baca Juga:  Safari Ramadhan SMSI Sumut, Serahkan Bahan Pokok ke Panti Asuhan Al Jamiyatul Washliyah

Harga kue kering bervariasi mulai dari Rp 35.000 sampai Rp 55.000 per toples. Harga termurah kue pagar Rp 35.000 per toples. Sedangkan harga tertinggi kastengel Rp 55.000 per toples. Kue kering jenis lainnya rata-rata Rp 45.000 per toples.

Berbagai jenis kue kering. (Foto: Wiradesa)

 

Pembuat kue kering, Samsuyati menjelaskan kue kering nastar paling disukai pembeli, karena kue ini ada selai nanasnya. Jadi rasanya khas. “Kue kering nastar itu ada isinya selai nanas. Itu yang bikin orang pada senang sama kue kering nastar,” kata Samsuyati.

Cara membuat kue kering itu relatif mudah. Bahannya mentega, gula halus, telur, dan tepung terigu. Pertama kocok mentega dan gula halus sampai rata. Kemudian masukkan telur, lalu dikocok sebentar dan terakhir masukkan tepung terigu.

Selanjutnya adonan yang sudah jadi itu dicetak sesuai bentuk atau cetakan yang diinginkan. Kemudian ditaruh dalam loyang yang sudah diberi atau diolesi margarine dan seterusnya dioven pada suhu sekitar 170 derajat Celsius. “Untuk waktunya bisa disesuaikan dengan jenis kue keringnya. Tapi umumnya sekitar 30 menit,” jelas Samsuyati yang berpengalaman memproduksi kue kering di Bali. (Ono Jogja)

Baca Juga:  Data Kerusakan Rumah dan Fasilitas Umum Akibat Gempa Barat Daya Bantul Bertambah Jadi 206 Unit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *