Satu Truk Batu Untuk Blokade Jalan ke TPST Piyungan: Sampah Rumah Tangga di Yogya, Sleman, Bantul, Menumpuk di Depan Rumah

Batu untuk blokade jalan (Foto: Wiradesa)

BANTUL – Warga Banyakan, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Sabtu (7/5/2022), melakukan demo. Mereka menuntut penutupan TPST Piyungan secara permanen dan menolak pembangunan TPA Transisi. Ratusan warga menggelontorkan batu satu truk untuk memblokade atau menutup akses jalan menuju tempat pembuangan sampah.

Ada tiga hal yang mendorong warga Padukuhan Banyakan turun ke jalan. Pertama, adanya Surat Edaran (SE) Nomor 188/41312 yang akan menutup TPST Piyungan pada Maret 2022. Kedua, Pemprov DIY dinilai ingkar janji akan bangun pabrik pengolahan sampah, tetapi tidak terealisasi sampai sekarang. Ketiga, warga sudah tidak kuat lagi dengan dampak buruk keberadaan TPST Piyungan.

Satu hari sebelum demo, undangan ajakan aksi sudah beredar di media sosial. “Wis Wayahe Wong Mbanyakan Metu”. Sabtu 7 Mei 2022, titik aksi utara Masjid Watugender, 07.00 – selesai. Titik kumpul utara Makam Banyakan (jalan menuju titik aksi). Demo warga bersemboyan “Banyakan Menolak Banyakan Melawan”.

Ternyata undangan itu cukup efektif dan warga benar-benar datang dengan membawa spanduk berbagai tulisan yang intinya menolak pembangunan TPA Transisi dan menuntut penutupan secara permanen TPST Piyungan. Selain membentangkan spanduk dan berorasi, warga juga menggelontorkan satu truk batu untuk memblokade jalan menuju tempat pembuangan sampah. “Sios blokade,” ujar satu warga Banyakan, Sitimulyo, Piyungan, yang ikut demo.

Baca Juga:  Tempat Pembuangan Sampah Piyungan Ditutup, Emak-emak Resah

Koordinator Aksi “Banyakan Menolak Banyakan Melawan”, Herwin Arfianto, menegaskan seharusnya TPST Piyungan ditutup sejak Maret 2022. Hal itu berdasarkan Surat Edaran Nomor 188/41312 tertanggal 20 Desember 2021. Dalam surat edaran itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, Kuncoro Cahyo Aji, menyebutkan TPST Piyungan akan ditutup pada Maret 2022.

“Ternyata sampai sekarang belum ditutup, bahkan mau membangun TPA Transisi di lahan 2,1 hektar yang ada di sebelah utara TPST Piyungan,” ujar Herwin Arfianto. Warga sudah dikumpulkan di Balai Desa Sitimulyo untuk mengikuti sosialisasi pembangunan TPA Transisi. Dulu Pemerintah Provinsi DIY akan membangun pabrik pengolahan sampah, ternyata justru membangun TPA Transisi.

Kini warga sudah tidak kuat lagi dampak buruk yang ditimbulkan dari timbunan sampah yang menggunung. Selain bau dan mengganggu lingkungan, juga berdampak pada aliran irigasi yang mencemari lahan pertanian yang ada di Piyungan dan sekitarnya. Antrean truk menuju TPST Piyungan juga menyulitkan warga yang ingin beraktivitas, karena transportasinya terganggu.

Sampah RT menumpuk di depan rumah (Foto: Wiradesa)

Blokade jalan menuju TPST Piyungan, Bantul, Sabtu 7 Mei 2022, semakin memperparah persoalan sampah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kini sampah rumah tangga di daerah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul, menumpuk di depan rumah.

Baca Juga:  Basarnas Yogyakarta Gelar Pelatihan Potensi SAR Bidang Water Rescue

Sampah rumah tangga di wilayah Kalasan, Sleman, sudah delapan hari tidak diambil petugas sampah. Seharusnya setiap hari Selasa dan Jumat, sampahnya diambil untuk dibuang di TPST Piyungan. Namun sudah seminggu ini sampahnya tidak diambil.

“Sudah delapan hari sampah di sini tidak diambil,” ujar Ilyasi, warga yang tinggal di Dusun Kalibening RT 05 RW 19, Kalurahan Tirtomartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Minggu (8/5/2022). Jika tidak segera diambil akan mengganggu lingkungan.

Penumpukan sampah rumah tangga di depan rumah, juga terjadi di Perumahan Wiyoro The Residence, Baturetno, Banguntapan, Bantul. Sudah sejak Lebaran, sampah rumah tangga tidak diambil petugas sampah. “Ada demo Pak. Kami tidak bisa membuang sampah ke Piyungan,” kata Tugimin, petugas sampah di wilayah Banguntapan.

Sampai kapan persoalan sampah di DIY tertangani dengan baik. Pembangunan lagi TPA, sepertinya tidak menyelesaikan masalah dengan tuntas. Salah satu solusi, yakni membangun pabrik pengolahan sampah. Bagaimana sampah diolah menjadi barang-barang yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Upayakan sampah menjadi berkah. Bukan sampah menjadi petaka. (Ono Jogja)

Tinggalkan Komentar