Srawung Peken Ruang Pelaku UMKM Bertemu Warga Jelang Buka Puasa

Srawung Peken di Ngrawan, Getasan, Semarang (Foto: Wiradesa)

BULAN Ramadan menjadi momen bagi pelaku UMKM untuk menjajakan kreasi olahannya. Berbagai macam cemilan takjil menjadi favorit untuk warga yang menjalankan ibadah puasa. Peluang ini ditangkap oleh pelaku usaha, yang disetiap bulan Ramadan bermunculan di setiap tempat dan mudah ditemukan. Ada yang di pinggir jalan, di persipangan, bisa juga di depan rumah-rumah.

Melihat momen tersebut, pemuda Desa Ngrawan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, yang tergabung dalam Sanggar Omah Cikal, menginisiasi program Srawung Peken. Bertempat di halaman Omah Cikal, dibuatlah pasar dadakan, yang bermaksud menyediakan ruang bagi para pelaku UMKM agar terpusat dan mempermudah warga untuk memilih aneka takjil dalam satu tempat.

Penggerak pemuda desa, Dwi Purwoko menjelaskan dalam bahasa Jawa, Srawung berarti kumpul, pertemuan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang atau kelompok dan terjadi interaksi. Serta, Peken berarti Pasar.

Lokasi Srawung Peken depan Omah Cikal.

Srawung Peken sendiri terinspirasi dari gelaran Festival Lereng Telomoyo. Merupakan ruang yang diciptakan untuk mempertemukan langsung antara produsen dengan konsumen, serta meniadakan jarak antara pelaku seni dengan warga yang datang. Panggung apresiasi yang membaur dengan aktivitas transaksional.

Baca Juga:  Pengusaha Kue Kering Mulai Kebanjiran Order

“Ini adalah tahun kedua Srawung Peken dilaksanakan,” ujar Wowo, panggilan akrab Dwi Purwoko, Minggu 17 April 2022. Buka setiap sore hari selama Ramadan, mendapatkan atensi yang bagus dari warga Desa Ngrawan. Pilihan jajanan takjil yang beragam menjadi daya tarik untuk dikunjungi saat ngabuburit, diantaranya gorengan, nasi jagung, kolak, brownis serta es-esan.

Lapak yang dibangun berbahan bambu, plastik untuk atapnya, serta blarak, lamen dan brongsong untuk pernak-perniknya. Dimusyawarahkan dan digarap secara gotong royong oleh Pemuda, disediakan untuk UMKM warga, tidak ada sewa atau siapa saja boleh memanfaatkannya. Inilah cara Pemuda Desa Ngrawan dalam merawat ruang kehidupan. (*)

Tinggalkan Komentar