Tancapan Pipa Oranye, Tanda Pendaki Berada di Jalur yang Benar Menuju Puncak Merbabu

Tiba di Pos 3 setelah enam jam melakukan pendakian menuju Puncak Merbabu. Di Pos 3 Wiradesa.co dan tim mendirikan tenda, memasak mie, bikin nasi dan menyeduh kopi serta tidur guna memulihkan tenaga. (Foto: Wiradesa.co)

MAGELANG – Perjalanan mendaki Gunung Merbabu, wiradesa.co dan tim mulai menapaki jalur pendakian tepat pukul 17.00. Diawali dengan doa, perjalanan pun dimulai. Wekas merupakan jalur tercepat. Treknya terjal dan menanjak. Hanya sedikit yang landai.

Dari basecamp menuju Pos 1 butuh waktu sekitar satu jam. Bersama tiga pendaki lain, Aden (21) Fahril (21) dan Izul (22) sampai di Pos 1 tepat saat azan Magrib berkumandang. Terdapat satu gazebo untuk beristirahat. Petang itu, tak ada rombongan lain. Bisa dibilang rombongan kami sebagai pendaki terakhir hari itu.

Sesaat melepas carier dan beristirahat, pendakian dimulai kembali. “Pos II membutuhkan waktu sekitar tiga jam,” jelas Aden saat memimpin perjalanan. Pada jalur Wekas pendaki dapat mendirikan tendanya di Pos II dan III.

Selama perjalanan, pada jarak tertentu, terlihat tancapan pipa bewarna oranye. Tancapan pipa berwarna oranye merupakan tanda bahwa pendaki berada pada jalur yang benar. Hingga Pos II jumlah tancapan pipa tersebut ada sekitar 22 buah. Jalur setapak yang dilewati para pendaki berupa jalan dengan permukaan tanah yang licin apabila turun hujan.

Baca Juga:  Ijarmen Berbagi, Santuni Anak Yatim

Tepat pada pukul 21.00 sampailah di Pos II. Sejenak Kami singgah di gazebo. Hamparan datar begitu luas, di tempat itu terlihat belasan tenda yang telah berdiri. Diiringi nyanyian rombongan pendaki lain yang terlebih dahulu tiba dan mendirikan tenda, sejumlah perbekalan yang dibawa dikeluarkan untuk dimasak. Bekal logistik berupa beras, mie instan, sarden dan sosis.

Oh ya, di pos ini terdapat mata air untuk menambah bekal air minum. Meski begitu untuk istirahat dan tidur lebih memilih mendirikan tenda di sekitar Pos III. Karena itu, sekitar setengah jam selesai menyantap bekal dan mengisi senter yang mulai redup, perjalanan berlanjut. Pendakian pun dimulai kembali.

“Kalau ada yang capek berhenti yah,” pesan Izul pada yang lainnya. Jalur yang menanjak lumayan menantang dan melelahkan. Sampai Pos III ditempuh sekitar dua jam. Pukul 23.50 tiba di Pos III. Tenda didirikan sedikit diatas pos. Terdapat cukup ruang untuk satu tenda.

Saya bersama Aden memasang tenda. Izul dan Fahril meracik kopi. Setelah mendirikan tenda dan merapikan barang-barang, kami menyeduh kopi untuk kemudian beristirahat. Agar jadwal bisa sesuai rencana: menuju puncak tepat pukul 05.00. (Yuniar Avicenna/bersambung)

Baca Juga:  Sebanyak 96.418 Orang Masuk DPS di Kapanewon Depok

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *