PURBALINGGA – Warga RT 4 RW 1 Kelurahan Kedungmenjangan, Kecamatan Purbalingga, berhasil mendirikan tempat pembakaran sampah atau Tempat Obongan Sampah (TOS). TOS ini berupa tungku yang terbuat dari buis beton berukuran diameter satu meter dan tinggi dua meter.
Ketua RT 4 RW 1 Paiman mengatakan, didirikannya TOS tersebut sebagai salah satu langkah warganya untuk mengelola sampah. Diharapkan, dengan didirikannya TOS tersebut tak ada lagi sampah berserakan di wilayah RT-nya.
“Pengurus RT terus memompa kesadaran warga untuk memperhatikan kebersihan lingkungan. Satu caranya dengan mendirikan TOS ini. Kami mendirikan TOS secara swadaya,” katanya, Senin 11 Oktober 2021.
Dia menjelaskan, awal mula pendirian TOS tersebut dilakukan atas masukan dari warga yang berjumah 83 KK. “Kami telah menyepakati untuk membuang sampah dengan cara dibakar,” jelasnya.
Nantinya, ada petugas yang mengambil sampah door to door, untuk selanjutnya dibakar. Setiap KK nanti dipungut iuran Rp 15 ribu per bulan. Warga bisa membayar dengan jimpitan setiap hari, sesuai dengan kemampuannya. “Nantinya dijumlah akan genap Rp 15 ribu,” katanya.
Kepala Kelurahan Kedungmenjangan Sri Wahyuningsih mengapresiasi program swadaya warga RT 4 RW 1. “Ini sebagai bukti bahwa tingkat kesadaran mengelola sampah sudah baik. Melihat antusias warga untuk menangani masalah sampah ini, kami sanggat bangga sekali,” katanya.
Dia berharap, untuk mengatasi masalah sampah rumah tangga ini, seluruh RT di Kelurahan Kedungmenjangan juga wajib mempunyai tempat pembakaran sampah seperti yang ada di RT 4 RW 1.
“Sampai hari ini, di Kelurahan kedungmenjangan sudah ada 7 tempat pembakaran sampah yang dikelola secara swadaya. Target kita, agar masyarakat sadar dan tidak membuang sampah di sungai,” lanjutnya.
Pemerintah Kelurahan lanjutnya, secara bertahap dan pasti, terus menanamkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sistem dan manajemen pengelolaan sampah yang ideal. Misalnya yang paling sering kita jumpai, membuang sampai di sungai.
“Seperti permasalahan yang terjadi kemarin. Karena sampah, sungai yang mengalir dibelakang SPBU Kedungmenjangan dibendung. Sehingga, akhirnya menyebabkan banjir di wilayah Kedungmenjangan,” ungkapnya.
Seorang warga, Sisnawan mengaku senang dengan adaya TOS ini. “Lingkungan kami menjadi bersih dan memotivasi masyarakat untuk hidup sehat. Harapannya, semoga kedepan ada program mengelola sampah seperti eco brick dan eco enzyme,” katanya. (Prima Intan DI)