PURBALINGGA – Melimpahnya pohon bambu di desanya, membuat Septo Winarno (27), pemuda dari Desa Banjaran, Kecamatan Bojongsari berpikir kreatif. Dia terinspirasi untuk memanfaatkan pohon bambu yang ada di desanya menjadi sebuah kerajinan. Bambu kemudian diolahnya dan digambar hingga menjadi sketsa wajah.
Menurutnya, sudah sejak lama Desa Banjaran terkenal akan kerajinan bambunya. Potensi bambu yang ada dibentuk berbagai macam kerajinan, seperti tampah, keranjang sampah dll.
Namun, dia tak mau membuat kerajinan bambu yang sama dengan warga lainnya. “Saya ingin buat yang berbeda dari warga yang lain,” kata, Rabu 8 September 2021.
Dia mengaku mulai merintis kerajinan bambu sejak satu tahun yang lalu. “Untuk menggambar sketsa wajah, dirinya membutuhkan bambu wulung atau bambu hitam,” akunya.
Dijelaskan, proses menggambar sketsa wajah ini kurang lebih memakan waktu sampai dua hari, tergantung pada tingkat kerumitannya.
“Pemesan, biasanya mereka akan mengirimkan foto yang mau dibuat sketsa di bambu,” ujarnya.
Satu sketsa wajah dari bambu yang dibuat olehnya dijual seharga Rp 70 ribu hingga Rp 150 ribu. Dia mengaku masih terbatas dalam memasarkan hasil kerajinannya. Dia menawarkan melalui media sosial seperti facebook dan juga teman-temannya.
Kepala Desa Banjaran Muhamad Ichmun mengatakan, warga Desa Banjaran sudah sejak lama memanfaatkan kearifan lokal yang tersedia melimpah sebagai tambahan penghasilannya. Potensi ini menurutnya akan terus dikembangkan dengan berbagai kerajinan bambu yang ada.
“Warga Desa Banjaran ini sangat kreatif, memanfaatkan potensi yang ada, ada yang membuat gedek atau anyaman bambu, keranjang bambu, tempat tisu bahkan ada satu yang membuat sketsa wajah dari bambu dan masih banyak hasil karya yang lainnya,” katanya. (Prima Intan DI)