YOGYAKARTA – Sebanyak 4.265 mahasiswa baru UIN Jogja mengikuti agenda Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK). Agenda bertajuk “Membentuk Generasi Muslim yang Berintelektual Organik dan Berakhlak Karimah”, berlangsung selama 3 hari, mulai tanggal 18 hingga 20 Agustus 2022.
Pada kesempatan ini, Wakil Rektor 3, bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Sunan Kaliga, Dr. Abdur Rozaki, M.Si., mengajak seluruh mahasiswa baru UIN Sunan Kalijaga untuk bersyukur. Salah satunya ditunjukkan dengan keseriusan dan kegigihan menjalani perkuliahan.
Abdur Rozaki mengajak mahasiswa baru untuk mendalami tradisi spiritual keagamaan, banyak berzikir dan bermunajat kepada Allah SWT, mengawali setiap kegiatan keseharian dengan salat Dhuha, serta banyak melakukan salat hajat, karena semua unsur pengembangan keduniawian terpusat pada keilahian. Mahasiswa diharapkan dapat meraih masa depan yang cemerlang, sukses dunia dan akhirat, bermanfaat bagi masyarakat banyak, bangsa dan negara, serta membanggakan orang tua.
Abdur Rozaki juga mendorong mahasiswa agar mencontoh tradisi spiritual keagamaan Sunan Kalijaga, karena Sunan Kalijaga dapat meneladani Akhlak Karimah Rasulullah SAW. Dan tradisi spiritual Sunan Kalijaga memayungi keanekaragaman Indonesia.
Sunan Kalijaga selalu berpijak pada dzikir dan doa dalam mengembangkan budaya lokal. Pengembangan keilmuan dan agama yang integratif–interkonektif di kampus UIN Sunan Kalijaga menjadi wasilah dari Sunan Kalijaga untuk melahirkan alumni-alumni ilmuwan yang ulama.
“Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga harus terbuka, rendah hati, tekun belajar, tidak sombong, mencintai kampus, mencintai Indonesia, berpikir positif, menjadi problem solver bukan menjadi tukang protes, untuk masa depan Indonesia yang Baldatun Toyyibatun Warobbun Ghofur. Nikmati PBAK dengan keceriaan, tak ada bentak-bentak dari senior,” ujar Dr. Abdur Rozaki.
Senada dengan Wakil Rektor 3, Presiden Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Syaidur Rahman Al Hudzaifi mengajak mahasiswa baru untuk gigih mengasah intelektualitas, spiritualitas, dan lantang bersuara. Dengan demikian itulah akan menjadi generasi yang tangguh dan berakhlakul karimah.
“Ikuti seluruh agenda PBAK dengan full senyum dan riang gembira. Selalu ingat amanah orang tua, ingat!!! Orang tua kita banting tulang agar dapat menguliahkan anaknya,” tegas Syaidur Rahman. (*)