CIREBON – Berkebun hidroponik tidak rumit. Karena tak memerlukan lahan luas, banyak yang tertarik dan mulai menanam ala hidroponik.
H Deni Rohmawan (58) warga Kesambi Baru, RT 02 RW 05, Kelurahan Kesambi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat sepakat, kebun hidroponik sangat menarik untuk ditekuni. Ia memanfaatkan lahan sekitar rumah sebagai lokasi pertama menanam hidroponik.
Bagi Deni hidroponik menjadi kegiatan sarat manfaat di masa pandemi. Selain itu, jadi kegiatan positif setelah pensiun.
Bibit yang ditanam antara lain kangkung, bayam, pakcoy, bayam (merah). “Bibit tersebut dapat dibeli di toko hidroponik yang ada di Cirebon,” ujar Deni yang juga ketua RW 05 kepada wiradesa.co, Minggu, 28 Februari 2021. Media yang digunakan meliputi sterofom, bibit, rockwool dan sebagainya.
Menurut Deni, panen bisa dilaksanakan dalam jangka waktu satu bulan setelah menanam. Deni gembira, pasalnya masyarakat di sekitar wilayah RW 05 ikut merasakan panen hasil kebun hidroponik. Hasil panen sayuran tidak dijual tapi dibagikan cuma-cuma kepada warga. Dengan harapan, masyarakat menjadi termotivasi untuk berhidroponik.
Dalam menyosialisasikan kebun hidroponik, Deni dibantu beberapa orang. Salah satunya Akbar Putra Manunggal. “Setelah selesai kuliah, saya diajak bersama untuk memanen hidroponik. Kemudian saya diberi media dan bibitnya. Perlahan, saya mulai mencoba di rumah, ” urai Akbar Putra Manunggal, mahasiswa lulusan Sastra Indonesia Unsoed yang mulai belajar berhidroponik.
Menurut Akbar, menanam model hidroponik bukan hal sulit. Justru mendatangkan kemanfaatan. “Pada masa pandemi sekarang, pandai-pandailah merancang kegiatan bermanfaat dan produktif. Tidak sekadar sibuk work from home, agar tak stres,” bebernya. (Nur Anggraeni)
