Bunda Ela; Bangga sebagai Pendidik PAUD, Bisa Bersamai Anak di Usia Emas

Dewi Nurlaila SPd, pendidik PAUD SPS Tunas Bangsa Pringwulung Condongcatur. (Foto: Wasana).

SLEMAN-Mengajar anak Pendidikan Usia Dini (PAUD) membutuhkan sejumlah metode. Karena terkadang sebagai guru PAUD menghadapi kondisi tertentu yang tak sesuai harapan. Tetiba anak mogok belajar, menangis, bertengkar dengan teman, bahkan tantrum di kelas.

Pendidik PAUD SPS Tunas Bangsa Pringwulung Dewi Nurlaila SPd punya kiat tersendiri menghadapi hal itu.

Dikatakan Bunda Ela, sapaan akrab Dewi Nurlaila, anak kondisi tantrum tak mesti anak berkebutuhan khusus (ABK). Bisa jadi tantrum tersebut memang bagian dari fase perkembangan anak.

“Fase anak tantrum biasanya usia 1-4 tahun. Menghadapi hal itu, sebagai pendidik tentu berusaha menenangkan. Tak langsung menanggapi. Kemudian bisa diberikan stimulasi permainan. Tapi kita tetap tegas,” ucap Bunda Ela, Sabtu 19 Oktober 2024.

Ditemui di Joglo Green Kayen, Bunda Ela menambahkan, dirinya mengaku senang dan bangga sebagai seorang pendidik PAUD karena bisa membersamai anak di usia emas. Ia mengibaratkan anak-anak sebagai malaikat tanpa sayap dengan segala keunikannya.

“Terpenting sebagai seorang pendidik khususnya di PAUD, sebelum mendidik kita harus terdidik, mendidik diri sendiri dulu sehingga tahu ilmunya,” ujarnya. (Sukron)

Baca Juga:  PMI Purbalingga Bantu Makanan Untuk Warga Isoman di 3 Kecamatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *