LUMAJANG-Warga Desa Jatisari, Kecamatan Tempeh, khususnya warga dusun Cerme Kulon bisa sedikit bernafas lega. Pasalnya, krisis air yang dihadapi mereka akan segera berakhir. Karena pihak PDAM setempat bersedia untuk memenuhi kebutuhan air mereka.
Bahkan pada Jumat 18 Agustus 2023 Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq S.Ag MML meninjau warganya yang mengalami krisis air bersih akibat terdampak erupsi Semeru. Cak Thoriq, sapaan akrab Thoriqul Haq, bersama PDAM, Baznas, BPBD, dan salah satu anggota DPRD Lumajang (Rohman) disambut Camat Tempeh, Kepala Desa Jatisari beserta perangkat desa, juga para mahasiswa. Hadir para mahasiswa dari Universitas Al Falah Assunniyyah (UAS) Kencong Jember, UINSA Surabaya, dan UNMUH Jember.
Tak sekadar melihat dan mendengar keluhan warga, Cak Thoriq langsung menawarkan solusi yang secepatnya bisa dieksekusi. Cak Thoriq menjadi mediator dalam kebijakan ini. Dalam forum mediasi bersama warga ia mencari solusi bersama pihak-pihak terkait. Solusi tersebut berupa potongan harga dari PDAM khusus untuk warga Desa Jatisari, khususnya warga Dusun Cerme Kulon untuk pemasangan saluran PDAM. Solusi tersebut meringankan warga namun juga tidak merugikan pihak PDAM.
Mayoritas warga sepakat dengan solusi tersebut karena memang sangat solutif dan murah. Biaya pemasangan pipa dari sambungan terdekat ke warga yang berjarak kira-kira 1 km dengan biaya Rp 150 juta, ditanggung PDAM. Selain itu, biaya pemasangan meteran air sekitar Rp 1 juta, tetapi dipotong PDAM menjadi separuhnya saja. Yakni Rp 500 ribu. Bukan hanya itu, pihak Baznas juga membantu warga dengan menanggung biaya pemasangan sebesar Rp 250 ribu perwarga. Praktis, warga Dusun Cerme Kulon hanya dikenakan biaya Rp 250 ribu untuk biaya pemasangan PDAM.
Beberapa warga sebelumnya masih keberatan perihal biaya perbulan untuk pemakaian PDAM. Setelah dihitung, diperkirakan warga mengeluarkan biaya sebesar Rp 50 ribu dalam menggunakan fasilitas PDAM. Warga juga bisa menghemat biaya listrik karena sudah tidak memerlukan pompa air untuk mengalirkan air sumur.
Lelang kepedulian yang ditawarkan oleh mahasiswa peserta PkMBR Posko-01 UAS Kencong Jember utk mengatasi krisis air di desa Jatisari Tempeh telah membuahkan hasil yang signifikan.
“Para donatur baik dari pihak swasta maupun pemerintah telah mengambil Lelang tersebut mulai dari Yayasan Nurul Hayat Jember, para aghniya’ hingga bupati Lumajang dengan segala perangkat pemerintahannya seperti BPBD, Dinas PDAM, BAZNAS dan lembaga mitra seperti legislator dapil Tempeh, DPKM dari Kemeterian PUPR dan lain-lain, semua dikerahkan untuk membantu mengatasi krisis air di desa Jatisari.,” jelas M. Nafiur Rofiq, Dosen Pembimbing PkMBR UAS. (Agus Salim)