Pasar Terapung sampai sekarang masih menjadi ikon wisata di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Setiap tamu yang datang ke Bumi Lambung Mangkurat, para pelaku wisata, salah satunya sopir rental mobil, selalu mengajaknya untuk berkunjung ke Pasar Terapung Lok Baintan, Pasar Terapung Kuin atau Pasar Terapung Siring.
Ketika berkunjung ke Banjarmasin selama empat hari, mulai tanggal 7 sampai 10 Februari 2025, wartawan Wiradesa.co selalu ditawari untuk berkunjung ke Pasar Terapung Lok Baintan oleh Subhan Rental. Pasar terapung ini berada di aliran Sungai Martapura, berada di antara Kota Banjarmasin dan Martapura.
Pada hari kedua Sabtu 8 Februari 2025, Subhan Rental mengajak ke Dermaga Sungai Martapura. Tambatan perahu Kelotok ini berada di sekitar Pecinaan Kota Banjarmasin. “Di sini dulu banyak bangunan milik orang Cina. Tapi direlokasi untuk taman pinggir sungai,” ujar Subhan, seorang sopir yang mendampingi Wiradesa.co selama di Kalimantan Selatan.
Proses relokasi berjalan aman dan tidak ada gejolak. Etnis Cina rela dipindah, asal disediakan tempat penggantinya. Kini taman pinggir sungai sudah jadi, tertata dan rapi, tetapi di seberang jalan masih terdapat bangunan-bangunan bekas toko yang dibiarkan tidak terawat.
Setelah ngopi dan makan cempedak goreng, Subhan mengajak ke dermaga menemui para sopir perahu kelotok. Tertempel di dermaga, tarif harga sewa Klotok Wisata Susur Sungai. Untuk rute ke Pasar Lama Antasari Rp 125.000, ke Kampung Hijau Rp 230.000, dan ke Soto Bang Amat Rp 300.000.
Kemudian ke Pasar Terapung Lok Baintan Rp 450.000, ke Pulau Kembang (Pasar Terapung Kuin) Rp 450.000, ke Pulau Bromo Rp 450.000, ke Jembatan Sei Alalak Rp 500.000, ke Pulau Bakut (Jembatan Barito) Rp 650.000, ke Pulau Cariak Rp 650.000, dan keliling Banjarmasin Rp 600.000.

Subhan Rental mengatakan pasar terapung yang ramai dan banyak pedagang dan wisatawannya di Pasar Terapung Lok Baintan. Tapi untuk mengunjungi pasar terapung tersebut harus berangkat pagi hari sekitar pukul 05.00 atau habis subuh. Jika kesiangan, pasarnya akan sepi.
Beberapa kali Subhan mengantar turis asing ke Pasar Terapung Lok Baintan. Umumnya mereka terkesan dengan cara jual beli di sungai yang unik. Dengan perjalanan sekitar satu jam dari Dermaga Pecinaan Banjarmasin, wisatawan dimanjakan dengan pemandangan di sepanjang sungai yang menawan.
“Umumnya para tamu yang saya antar ke pasar terapung, ingin kembali lagi saat berkunjung ke Banjarmasin,” ujar Subhan. Bahkan ada pasangan dokter yang sudah dua kali ke Pasar Terapung Lok Baintan. Mereka terkesan dengan makanan dan minuman yang ditawarkan ibu-ibu dari atas sampan. (Ono)