Gerabah Membawa Berkah Keluarga

 Gerabah Membawa Berkah Keluarga

KEBUMEN – Gerabah menjadi salah satu kerajinan asli Indonesia. Gerabah banyak sekali manfaatnya. Pada saat pandemi Covid-19, produk gerabah, khususnya pot, justru laku di pasaran. Gerabah menjadi berkah bagi keluarga.

“Alhamdulillah, setelah saya berhenti jualan kedelai. Saya memutuskan menjadi perajin gerabah,” kata Siis, warga RT 2 RW 1, Dukuh Krajan, Desa Gebangsari, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, Selasa, 2 Maret 2021.

Menurut Siis, menjadi perajin gerabah itu membawa berkah. Semenjak menjadi perajin tahun 1981, dia dapat menghidupi anak dan istrinya. Meski hasilnya pas-pasan tetapi rasa syukur selalu diucapkan.

Gerabah kerajinan yang terbuat dari tanah liat. “Tanah yang digunakan jenis tanah lempung,” tutur Siis kepada wiradesa.co. Setelah itu, tanah diberi luluhan. Kemudian dibuat kerajinan gerabah.

Alat yang digunakan terbuat dari kayu dan bambu. Bentuknya meliputi perbot, kerig, tatap dan totog. Perajin Siis gerabah dibantu oleh lima orang perajin. Semua bekerja dari pagi sampai sore.

Tahap menyelesaikan kerajinan gerabah berlangsung selama 15 hari. Selanjutnya, gerabah dibakar. Proses pembakarannya sama seperti membakar batu bata. Ciri khasnya ada damen di samping untuk membakarnya.

Gerabah yang Membawa Berkah Keluarga Siis (Foto: Nur Anggraeni/Wiradesa)

Adapun jenis gerabah yang dibuat antara lain kendi, ciri, mutu, padasan dan aneka bentuk pot bunga. Harga kerajinan gerabah antara Rp5 ribu sampai Rp25 ribu. Hasil penjualannya cukup lumayan. “Apalagi semenjak pandemi, jumlah permintaan untuk pot bunga meningkat,” tuturnya.

Oleh sebab itu, gerabah benar-benar membawa berkah untuk Siis dan keluarganya. Gerabah Siis banyak yang menyukai. Terkadang, ada yang dari luar kota seperti Purwokerto, Cilacap. Semua datang berkunjung ke rumah ingin melihat langsung gerabah Siis. (Nur Anggraeni)

Baca Juga:  Mbah Gito, Kuliner Bakmi Jawa Eksis Nguri-uri Budaya

Redaksi

Mandirikan Desa Sejahterakan Rakyat

Artikel Terkait

Tinggalkan Komentar

%d blogger menyukai ini: