Kreasi Batako dari Limbah Kotoran Sapi

Foto: Istimewa

Tim mahasiswa UGM membuat inovasi yang cukup unik yakni batako dari kotoran sapi. Inovasi ini diberi nama Batako Bawono. Kreasi batako unik ini berasal dari kolaborasi Nauziyah Azuardini dan Yossi Dyah Listiana (Program Studi Ilmu dan Industri Peternakan angkatan 2022), Dinda Ramadhan dan Zaenal Arif (Program Studi Teknlogi Veteriner angkatan 2022) dan Muhammad Rakan Arrandhi (Program Studi Teknik Pengelolaan dan Pemeliharaan Insfrastruktur Sipil angkatan 2023) dengan dosen pembimbing Ir. Annisa’ Qurrotun A’yun, S.Pt., M.Sc., IPP dari Fakultas Peternakan. Program Batako Bawono masuk dalam pendanaan Pekan Kreativitas Mahasiswa pada bidang Pengabdian kepada Masyarakat.

Dinda Ramadhan mengatakan program Batako Bawono muncul karena permasalahan di Padukuhan Kulwaru, Kulon Progo, yang kurang efektif dalam memanfaatkan dan mengolah limbah kotoran sapi.

“Karang Taruna sebagai mitra dari tim PKM-PM Batako Bawono memiliki tekad kuat yang sama untuk membuat Padukuhan Kulwaru Wetan menjadi Padukuhan yang sehat, bersih serta memiliki Karang Taruna yang produktif,” kata Dinda, Sabtu (20/7).

Baca Juga:  Tanam Bersama, Lurah Kaliagung Canangkan Program Lumbung Benguk

Muhammad Rakan Arrandhi sebagai anggota tim lain menambahkan Karang Taruna Karya Muda Wetan secara aktif dan responsif mengikuti program Batako Bawono. Bahkan, hingga saat ini telah membentuk unit kerja untuk mengelola usaha batako serta menjadikan Karang Taruna Karya Muda Wetan menjadi center of learning pembuatan batako berbahan dasar limbah kotoran sapi yang ada di Yogyakarta.

“Tim PKM-PM Batako Bawono memonitoring dan mengevaluasi secara berkala untuk tercapainya tujuan program. Bukti kolaborasi Karang Taruna Karya Muda Wetan dengan Tim PKM-PM Batako Bawono dapat diihat pada akun Instagram @batakobawono_dan @pkmpm_batakobawono,” ucap Rakan.

Hikmal selaku Ketua Karang Taruna Karya Muda Wetan menyambut baik program dari tim mahasiswa UGM ini. Hal ini terlihat saat pelatihan dan sosialisasi program yang dihadiri tidak hanya Karang Taruna saja, namun bapak-bapak Kulwaru Wetan ikut berpartisipasi dan belajar bersama dalam pembuatan batako berbahan dasar kotoran sapi.

Pengabdian yang dilakukan oleh tim Batako Bawono telah membuat Karang Taruna menjadi lebih produktif. Pengabdian yang dilakukan juga telah dapat mengurangi limbah kotoran sapi di Padukuhan Kulwaru Wetan sekitar 61,8% dari produksi perhari limbah kotoran sapi. (*)

Baca Juga:  Cucur Makanan Khas di Perbukitan Sumilir Prambanan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *