Kunjungan Tim Wiradesa ke Bupati Bantul, Bahas Sejumlah Permasalahan Strategis

Tim Wiradesa berkunjung ke Pemerintah Daerah (Pemda) Bantul, Senin 8 September 2025. (Foto: Budi)

BANTUL – Tim Wiradesa, Senin 8 September 2025 berkunjung ke Pemerintah Daerah (Pemda) Bantul. Tim diterima langsung oleh Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih di ruang kerjanya.

Selain memperkenalkan keberadaan Wiradesa.co sebagai media siber yang fokus pada upaya memajukan desa di Indonesia, Tim Wiradesa.co, yang dipimpin oleh Pemimpin Redaksinya Sihono HT, berkesempatan untuk melakukan wawancara khusus dengan Bupati Bantul, terkait sejumlah permasalahan strategis di Bantul.

Permasalahan yang dibahas dan ditanyakan di antaranya terkait pengelolaan sampah di Bantul. Dalam kesempatan tersebut Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih memaparkan sejumlah strategi pengelolaan sampah di Bantul dalam rangka menyukseskan Program Bantul Bersih Sampah 2025.

“Program tersebut adalah inisiatif Pemerintah Kabupaten Bantul untuk mengatasi masalah sampah dengan target pengelolaan sampah yang lebih optimal dan tuntas pada tahun 2005,” kata Abdul Halim.

Program ini mencakup bagaimana membangun kesadaran masyarakat, menyusun kebijakan pengelolaan sampah, mengoptimalkan kelompok pengelola sampah termasuk Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal), dan membangun fasilitas sarana prasarana pengelolaan sampah seperti Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) tingkat kalurahan dan kabupaten.

Baca Juga:  Puluhan Pemuda Bantul Belajar, Berkarya, dan Berbagi Potensi Desa

“Saat ini Pemda Bantul berusaha memaksimalkan kapasitas pengolahan sampah ITF Bawuran (Instalasi Pengolahan Sampah) di Bantul, atau TPST Bawuran, diproyeksikan mencapai 300 ton sampah per hari untuk sampah residu dengan teknologi karbonasi dan insinerasi,” kata Abdul Halim.

Selain sampah, Abdul Halim juga membahas tentang strategi ketahanan pangan di Bantul dan upaya membantu petani di Bantul dalam mengurangi biaya produksi padi dengan memberikan bantuan seperti program seperti pemberian alat mesin pertanian (alsintan), traktor, pompa air, dan alat panen.

Tak kalah pentingnya adalah upaya menyehatkan sejumlah Badan Usaha Milik Daeah (BUMD) di Bantul di antaranya Bank Bantul, dan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). BUMD tersebut disehatkan agar mampu meningkatkan pendapatan fiskal daerah.

Bank Bantul merupakan salah satu bank sehat di Indonesia yang telah mendapat pengakuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai salah satu yang terbaik. Menurutnya, pencapaian ini mencerminkan komitmen dan konsistensi dalam menghadapi berbagai tantangan.

“Masalah PDAM Bantul juga kita bantu tangani misalnya terkait tingginya biaya operasional dan keluhan masyarakat tentang kenaikan tarif layanan PDAM, sudah kita lakukan dengan pengelompokan konsumen besaran tarif PDAM berdasarkan golongan seperti rumah tangga menengah, usaha kecil, atau industri,” kata Halim.

Baca Juga:  Mahasiswa UIN Suka Kunjungi Klenteng Poncowinatan

Tak hanya itu, Halim memaparkan ada beberapa strategi untuk menarik pariwisata dan investasi di Bantul di antaranya melalui penyelenggaraan even-even efektif menarik massa seperti festival layang-layang internasional yang merupakan agenda tahunan dan penyelenggaraan expo untuk mempromosikan potensi daerah seperti kerajinan, produk industri, pertanian, pariwisata, dan UMKM, serta menjadi media komunikasi pembangunan dan ajang apresiasi seni budaya lokal. Ia menyontohkan kegiatan expo tersebut di antaranya Bantul Creative Expo.

“Makanya kita juga mendidik sejumlah Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) untuk meningkatan pemahaman kepariwisataan, pengelolaan objek wisata, pengembangan atraksi lokal, promosi destinasi, menjaga lingkungan dan budaya,” ujar Abdul Halim.

Terkait dukungan kemadirian desa-desa di wilayah Bantul saat ini Bantul telah memulai digitaliasi desa dengan Program Internet Desa Digital dan pengembangan website desa. Pemkab Bantul, berusaha menuntaskan pemasangan fiber optic sampai tingkat kalurahan dan sekolah.

Pemasangan jaringan fiber optic ini sudah menjadi komitmen Pemkab Bantul agar seluruh kalurahan Bantul mendapatkan fiber optic yang bisa dipasang radio wireless bagi daerah-daerah yang memang blank spot. (Budi)

Tinggalkan Komentar