SJD  

Jumlah Peserta Sekolah Jurnalisme Desa #2 di Seribu Batu Mangunan Membludak

Seribu Batu Mangunan. (Foto: Wiradesa)

BANTUL – Jumlah peserta Sekolah Jurnalisme Desa Angkatan II (#2) di Seribu Batu Mangunan, Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membludak. Semula Tim SJD membatasi peserta setiap Angkatan 25 orang, namun pelaksanaan di Kabupaten Bantul sampai akhir pendaftaran tercatat 35 orang, terus malamnya ada lagi tambahan 5 orang, jadi totalnya 40 orang.

“Dengan tingginya minat pemuda-pemudi desa untuk belajar, berkarya, dan berbagi iniformasi desa di Bantul, maka kami tidak sampai hati kalau harus mematahkan semangat generasi muda desa. Setelah bermusyawarah, kami putuskan untuk diikutkan semua, meski agak repot, karena harus menambah cetak ID-card, modul, sertifikat, blocknote, dan kaos,” papar Ilyasi, Direktur SJD, Kamis 13 April 2023.

Pelaksanaan SJD #2 yang didukung Perum Peruri berlangsung dua hari, Sabtu dan Minggu 16 April 2023. Setiap hari akan diakhiri dengan buka bersama. Untuk belajar, berkarya, dan berbagi informasi desa, Tim SJD yang juga terdiri dari anak-anak muda, menghadirkan tiga narasumber, Taufiq Kamal (lurah muda kreatif), Purwo ‘Ipung’ Harsono (tokoh pemuda inovatif), dan Sihono HT (jurnalis asal desa).

Baca Juga:  Tidak Hanya Pemuda Desa, Lurah pun Ikut Sekolah Jurnalisme Desa

Taufiq Kamal, Lurah Pleret, merupakan anak muda yang terpanggil untuk mengabdi kepada masyarakat di tanah kelahirannya. Dia lulusan S2 Ilmu Komputer UGM, pernah bekerja di bawah koordinasi Microsof, dan sekarang mengelola pemerintahan kalurahan Pleret berbasis digital.

Sedangkan Purwo ‘Ipung’ Harsono merupakan tokoh muda desa yang merasakan pahit getirnya hidup di desa yang dulu dikenal dengan keterbelakangan dan kemiskinannya. Dengan karakternya yang keras dan tegas, dia berhasil mengelola area hutan dan perbukitan di sekitar tempat tinggalnya menjadi destinasi wisata yang berhasil memikat para wisatawan.

Sementara Sihono HT, aktif malang melintang sebagai jurnalis selama 30 tahun. Pernah menjadi ketua organisasi wartawan selama 10 tahun (Ketua PWI DIY, 2010-2015 dan 2015-2020). Sekarang menjadi ahli pers Dewan Pers dan penguji sertifikasi wartawan Indonesia. Untuk pengabdiannya terhadap profesi, saat ini dia mendirikan Wiradesa Group (Wiradesa.co, Mandiripangan.com, dan Tunggal.co).

Ketiga tokoh muda asal desa tersebut merupakan narasumber kompeten untuk belajar, berkarya, dan berbagi informasi desa bersama peserta Sekolah Jurnalisme Desa di Kabupaten Bantul. Semoga bermanfaat bagi kemandirian desa dan kesejahteraan masyarakat desa, tidak hanya di Bantul, tetapi juga di Indonesia.

Baca Juga:  Pemkal Condongcatur dan Wiradesa Group Menyelenggarakan Sekolah Jurnalisme Desa di Green Kayen

Sekolah Jurnalisme Desa (SJD) merupakan proses belajar, berkarya, dan berbagi untuk mengupayakan kemandirian kalurahan dan kesejahteraan warga desa melalui jurnalisme. Kemandirian terkait dengan lembaga (kalurahan/desa) dan kesejahteraan sifatnya individual (perorangan).

Kongres Kebudayaan Desa menyimpulkan ada tiga pilar untuk mengukur kemandirian desa. Yakni pilar politik dan pemerintahan desa, perekonomian, dan datakrasi. Politik dan pemerintahan des aitu contohnya soal pilkades (pilur), pemilihan dukuh, bamuskal, musrendes, dan tatakelola desa.

Perekonomian meliputi wisata desa, usaha bisnis warga desa (UMKM), BUMDes, dan usaha produktif berbagai bidang (perikanan, peternakan, pertanian). Datakrasi adalah ketersediaan data dan bagaimana warga desa dan berbagai pihak yang berkentingan memanfaatkan untuk kemandirian desa dan kesejahteraan warga desa.

Pilar-pilar kemandirian desa tersebut yang akan menjadi perhatian para pemuda-pemudi desa, peserta SJD, untuk dijadikan materi pembuatan karya jurnalisme desa, baik berbentuk teks (berita), gambar (foto), maupun gambar dan suara (video). (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *