SJD  

Pemkal Condongcatur dan Wiradesa Group Menyelenggarakan Sekolah Jurnalisme Desa di Green Kayen

Lurah Condongcatur Reno Candra Sangaji menandatangani papan Sekolah Jurnalisme Desa, Rabu (11/9/2024). (Foto: Wiradesa)

SLEMAN – Pemerintah Kalurahan (Pemkal) Condongcatur bersama Wiradesa Group menyelenggarakan Sekolah Jurnalisme Desa. Pembelajaran jurnalistik ini diikuti berbagai unsur masyarakat Condongcatur, mulai dari aparat kalurahan, kelompok masyarakat, perkumpulan seni budaya, organisasi kepemudaan, dan elemen masyarakat lainnya.

Lurah Condongcatur Reno Candra Sangaji dan Founder Wiradesa Group Sihono HT bersepakat penyelenggaraan Sekolah Jurnalisme Desa selama dua hari di Joglo Green Kayen, Padukuhan Kayen, Kalurahan Condongcatur, Sabtu (19/9/2024) dan Minggu 20 Oktober 2024. Jumlah peserta 25 sampai 30 orang dan gratis.

Usai menandatangani papan Sekolah Jurnalisme Desa di ruangan kantornya, Mas Lurah mengajak Wasana, Staf Kalurahan Condongcatur, dan Tim Wiradesa untuk cek lokasi tempat pelaksanaan SJD di Green Kayen. Tempat yang sekarang dijadikan ekowisata itu berada di pinggir Kali Boyong dan masih asri penuh pepohonan, terasa sejuk.

“Tempat ini dulu pembuangan sampah dan penuh semak-semak belukar,” ujar Reno Candra Sangaji, menjelaskan ke Tim Wiradesa, Rabu 11 September 2024. Sejak tahun 2016, pemerintah Kalurahan Condongcatur bersama masyarakat sekitar bergotong royong membersihkan dan membuka akses menuju lokasi yang direncanakan untuk destinasi wisata desa.

Baca Juga:  Kalurahan Condongcatur Juara 1 Desa Bersinar

Mas Lurah Reno mengungkapkan dasar pembangunan tempat wisata di Padukuhan Kayen itu berbasis masyarakat. Keterlibatan masyarakat membuat warga sekitar merasa memiliki dan punya tanggungjawab untuk menjaga kebersihan, keasrian, keamanan, dan kelestarian lingkungan.

Reno Candra Sangaji dan Sihono HT usai menandatangani papan Sekolah Jurnalisme Desa. (Foto: Wiradesa)

Semua pembangunan sarana dan prasarana wisata melibatkan masyarakat. Bahkan untuk pembangunan Joglo Green Kayen, ada salah satu warga yang membantu membelikan tegel. Sedangkan bangunan joglonya pindahan dari Kalurahan Condongcatur. “Joglo ini dulu ada di Kalurahan Condongcatur. Karena ada pembangunan joglo baru di Kalurahan Condongcatur, maka joglo lama kami pindah ke sini,” papar Mas Reno.

Selain ada bangunan Joglo, di Kawasan Green Kayen, ada bangunan Mushola, angkringan, toilet, beberapa gazebo, dan tempat untuk akses internet secara gratis. Dengan sarana dan prasarana wisata yang sudah tersedia, diharapkan Kawasan Green Kayen menjadi tempat wisata, tempat kegiatan ekonomi, kegiatan sosial, tempat pementasan seni budaya, dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Kayen Condongcatur.

Wasana menjelaskan selama ini sudah banyak instansi pemerintah, swasta, organisasi, dan kelompok masyarakat yang memanfaatkan Kawasan Green Kayen untuk kegiatannya. Misalnya KPU Sleman menggelar pertemuan anggota PPS se Kabupaten Sleman, Forum Kelompok Wanita Tani (KWT) Tani Makmur beranggotakan 18 KWT di wilayah Kalurahan Condongcatur yang rutin mengadakan pertemuan dan kegiatan di Green Kayen.

Baca Juga:  Ikuti Pelatihan Kolam Ikan Bioflok, Sejumlah KWT di Condongcatur Panen Lele
Joglo Green Kayen, tempat pelaksanaan Sekolah Jurnalisme Desa. (Foto: Wiradesa)

Kemudian kelompok pecinta gowes yang rutin menggelar kumpul bareng di Kawasan Green Kayen. Untuk agenda ke depan, rencananya 13 Oktober 2024 Rumah Dongeng Mentari menggelar Condongcatur Bertutur dan Wiradesa pada 19-20 Oktober 2024 mengadakan Sekolah Jurnalisme Desa di Joglo Green Kayen. (Ono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *