Universitas Gadjah Mada melakukan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) penyelenggaraan KKN-PPM di Desa Kalikotes Klaten, Jawa Tengah. Monitoring dan Evaluasi dilakukan untuk melihat secara langsung KKN-PPM Mahasiswa UGM Unit Kalikotes Klaten dalam mengembangkan Desa Kalikotes sebagai Desapolitan dalam rangka membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Peninjauan lapangan dilaksanakan di Desa Wisata Tirta Mutiara Kalikotes pada hari Rabu (27/12). Desa Wisata Tirta Mutiara sendiri merupakan desa binaan dan mendapat pendampingan dari KKN-PPM UGM.
Tampak hadir dalam peninjauan Ketua Senat Akademik UGM, Prof. Dr. Sulistiowati, S.H., M.Hum, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujto, S.Sos., M.Si, dan Direktur Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Rustamaji.,M.Kes. Rombongan mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan melakukan peninjauan keliling melihat secara langsung sentra hidroponik Tirta Arum di Desa Wisata sebagai hasil pendampingan mahasiswa KKN-PPM UGM.
Sebanyak 20 mahasiswa KKN-PPM di Unit Kalikotes bersama Prof. Dr. Suratman.,M.Sc selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), dan pemangku wilayah turut menyambut kunjungan ini. Mahasiswa KKN-PPM UGM unit Kalikotes, Klaten, Jawa Tengah Periode 4 Tahun 2023 memang memiliki program utama membantu pemerintah untuk meningkatkan perekonomian warga dengan mengembangkan potensi desapolitan berbasis wisata alam dan agro.
“Untuk melihat perkembangan program utama yang dijalankan, Senat Akademik beserta jajaran Pimpinan Universitas melakukan peninjauan langsung di unit Kalikotes, Klaten. Terima kasih untuk kunjungannya,” ujar Suratman.
Setelah melakukan peninjauan langsung, kegiatan monitoring dan evaluasi dilanjutkan dengan forum diskusi bersama di Bale Tirto. Tim monitoring dan evaluasi yang dipimpin oleh Sulistiowati berpesan sebagai kampus kerakyatan, UGM mempunyai komitmen untuk bersinergi dengan berbagai pihak untuk mengembangkan potensi yang ada guna mewujudkan kesejahteraan perekonomian warga.
“Dalam upaya pengembangan ini tentunya diperlukan kerja sama termasuk peran pemerintah desa agar dapat mengoptimalkan dana desa untuk mengembangkan wilayahnya masing-masing dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi dari UGM, sebagai contoh Umbul Ponggok yang sudah maju kita akan jadikan role model untuk pengembangan potensi wisata berbasis alam dan agro di desa-desa yang lain,” katanya. (*)