YOGYAKARTA – Sebanyak 78 mahasiswa Universitas Wiraraja Madura yang melaksanakan Study Excursie di Yogyakarta, Jumat 27 Mei 2022, mendapat pembekalan Ilmu Jurnalistik dari Founder Wiradesa Group. Para mahasiswa dari Program Studi Administrasi Publik ini ingin belajar soal digitalisasi pembangunan desa sebagai upaya pemulihan ekonomi masyarakat.
Setelah mendapat pembekalan dari Wiradesa Group dan Universitas Gadjah Mada (UGM), para mahasiswa hari Sabtu (28/5/2022) pagi akan bertemu Lurah Srimulyo, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul di Pasar Kebon Empring. Kemudian siangnya bertemu Lurah Sambirejo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, dilanjutkan melihat langsung Tebing Breksi, obyek wisata andalan Desa Wisata Sambi.
Pembekalan Ilmu Jurnalistik oleh Founder Wiradesa Group berlangsung di Gedung Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Jalan Gambiran 45 Yogyakarta. Di hadapan mahasiswa, Pendiri Wiradesa Group, Sihono HT, menjelaskan bahwa Wiradesa Group saat ini mengelola tiga media siber, yaitu Wiradesa.co yang fokus ke desa, Mandiripangan.com fokus ke pangan, dan Tunggal.co fokus ke liputan bernilai Pancasila.
Untuk membuat isian di tiga media siber tersebut, Wiradesa menerapkan konsep Jurnalisme SKS (sensitif, kritis, dan solutif). Peka terhadap persoalan di desa, kritis menganalisis masalah desa, dan menawarkan jalan keluar terhadap berbagai persoalan desa. “Kami terus berinteraksi dengan warga desa, khususnya para lurah atau kepala desa, untuk mendapatkan informasi yang layak untuk dibuat karya jurnalistik desa,” ujar Sihono HT yang pernah menjadi Ketua PWI DIY dua periode (2010-2015 dan 2015-2020).
Berdasarkan pendataan dan pencermatan Wiradesa, Kalurahan di DIY yang layak dijadikan tempat belajar bagi mahasiswa, khususnya terkait dengan digitalisasi sistem informasi desa, pengembangan wisata desa, dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian warga desa, yakni Kalurahan Srimulyo (Bantul) dan Kalurahan Sambirejo (Sleman).
Kalurahan Srimulyo yang dipimpin Lurah Drs Wajiran berhasil membuat 35 jenis peta yang berbasis digital. Misalnya Peta Sigap yang mendata soal pertanahan. Ada sekitar 4.500 bidang tanah milik warga yang bisa diakses oleh warga atau orang yang berkepentingan. Sekali klik akan tertayang sebidang tanah lengkap dengan nama pemilik, batas, asal-usul, nilai NJOP, dan identitas lainnya.
Kemudian di bidang pariwisata, Kalurahan Srimulyo merupakan salah satu kalurahan di Indonesia yang memiliki banyak destinasi wisata. Di sini dalam satu wilayah kalurahan ada 22 destinasi wisata. Obyek wisata desa itu, antara lain Pasar Kebon Empring, Teratai Biru Kali Opak, Gerbang Banyu Langit, Taman Nggirli, Taman Tempuran Cikal, Bukit Tompak, Puncak Bucu, Sendang Widodaren, Bukit Tinatar, Watu Amben, Gunung Kucing, Bukit Bintang, Taman Kali Buntung, Watu Wayang, Watu Lumpang, Pangol Hill, Gunung Wangi, dan Batu Kapal.
“Pasar Kebon Empring merupakan destinasi wisata desa yang besok akan dikunjungi para mahasiswa Wiraraja. Nanti mahasiswa bisa bertemu langsung dengan Lurah Srimulyo. Mereka bisa berdialog dan belajar bagaimana mengelola wisata desa,” ungkap Sihono HT.
Selanjutnya para mahasiswa Wiraraja juga akan bertemu dengan Lurah Sambirejo Wahyu Nugroho SE. Kalurahan ini mampu mensinergikan tiga lembaga desa, yakni Pokdarwis Tlatar Seneng, Desa Wisata Sambi, dan BUMDes Sambimulyo untuk mensejahterakan masyarakat. Ketiga lembaga ini menjalankan tugas masing-masing sesuai dengan peraturan desa.
“Masalah bisnis itu urusan BUMDes. Sedangkan Pokdarwis fokus pada kebersihan dan kenyamanan. Kemudian Desa Wisata berupaya agar obyek wisata itu menarik untuk dikunjungi. Untuk anggaran operasional disusun untuk satu tahun anggaran dan BUMDes yang akan mengucurkan dananya,” papar Mujimin SSos, Carik Sambirejo.
Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wiraraja Madura mengadakan kegiatan Study Excursie di Daerah Istimewa Yogyakarta tepatnya di Universitas Gadjah Mada, Wiradesa Group, Kalurahan Srimulyo (Bantul), dan Kalurahan Sambirejo (Sleman) selama tiga hari, mulai tanggal 27 sampai 29 Mei 2022.
Study Excursie yang diikuti oleh 78 mahasiswa itu mengusung tema digitalisasi pembangunan sebagai upaya peningkatan UMKM, pariwisata dan pelayanan administrasi. Tujuan kegiatan untuk memberikan pengetahuan dan pembekalan bagi mahasiswa dalam menghadapi era digital, sehingga mahasiswa sebagai generasi z dapat berkontribusi khususnya dalam pembangunan desa.
Output Study Excurise tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dimana laporan akhir mahasiswa akan didokumentasikan dalam bentuk buku referensi. Dekan Fisipol Universitas Wiraraja, Dra Irma Irawati Puspaningrum MSi, Wakil Dekan (Bagian Akademik) Enza Resdiana SE MAB, Kaprodi Administrasi Publik Ida Syafriyani SE MAB, dan Ketua Pelaksana Study Excursie Wilda Rasaili SIP MA berterimakasih atas kesediaan Wiradesa untuk memberi pembekalan tentang jurnalisme desa. Mereka berharap ke depan ada kerjasama antara Universitas Wiraraja dan Wiradesa Group. (Ilyasi)