BANTUL – Setidaknya ada enam sikap istri yang bisa disebut salihah. Enam ciri istri salihah itu, penuh kasih sayang, berbakti pada suami, menjaga rahasia suami, merias diri untuk suami, mensyukuri pemberian suami, dan melayani suami dengan baik.
“Ridho Allah, dicapai dengan membuat suami ridho terlebih dahulu,” ujar KH. Heri Kuswanto kepada Wiradesa, Jumat 27 Mei 2022. Kyai Heri adalah pimpinan Pondok Pesantren Lintang Songo di Pagergunung, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kyai Heri yang juga dosen Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Annur Yogyakarta ini memaparkan, ciri istri salihah itu antara lain istri yang penuh kasih sayang. Mereka lemah lembut dan penuh kasih sayang dengan suami dan sekitarnya.
Rasulullah SAW bersabda: “Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridho.”
Selanjutnya, ciri lainnya istri salihah itu istri yang berbakti pada suami. Menurut Kyai Heri, ridho Allah, dicapai dengan membuat suami ridho terlebih dahulu. Nabi mengajarkan kepada umatnya agar mencari seorang istri karena agamanya, bukan karena kecantikan, harta, dan kedudukan.
Istri salihah itu juga menjaga rahasia suami. Apalagi berkaitan dengan hubungan suami istri, dilarang untuk menceritakannya kepada siapapun. Rasulullah SAW bersabda: “Jangan lagi kalian lakukan, karena yang demikian itu seperti syaitan jantan yang bertemu dengan syaitan betina di jalan, kemudian digaulinya sementara manusia menontonnya.” (HR. Ahmad).
Ciri istri salihah yang lain, istri yang merias diri untuk suami. Berdandan untuk menyenangkan hati suaminya sehingga mendapatkan pahala dari apa yang dilakukannya. Rasulullah SAW bersabda: “Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri salihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya”. (HR. Abu Dawud).
Selain itu, istri yang salihah itu selalu mensyukuri pemberian suami. Salah satu penyebab banyaknya wanita masuk ke dalam neraka adalah kufur (tidak mensyukuri) dengan apa yang telah diberikan suami kepada mereka.
Kemudian istri salihah itu melayani suami dengan baik. Seorang istri dilarang untuk melakukan ibadah sunah ( puasa, safar, dan lainnya) tanpa persetujuan suami. Dikhawatirkan akan menghalangi suaminya untuk istimta‘ dengannya. Rasulullah SAW bersabda: “Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya”. (HR. Bukhari Muslim)
Pada HR. Bukhari Muslim, junjungan Nabi Agung Rasulullah SAW juga bersabda: “Allah tidak akan melihat kepada seorang istri yang tidak bersyukur kepada suaminya padahal dia membutuhkannya”. (*)