YOGYAKARTA – Pagelaran Dongeng Jogja (PDJ) kini masuk calender of event pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. Seni pertunjukan yang mengelaborasi kearifan lokal, keindahan alam, dan nilai budi pekerti dalam sebuah pagelaran tahun 2022 ini menampilkan sejumlah tokoh, antara lain Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendoro, Duta Sheila On 7, Zazkia Adya Mecca, dan Den Baguse Ngarso.
GKR Bendoro merupakan anak bungsu Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Putri kelima pasangan Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas ini pernah masuk 10 besar Miss Indonesia tahun 2009. Selain aktif di sejumlah organisasi, Gusti Bendoro juga sangat peduli terhadap pelestarian nilai-nilai budaya. Beliau sangat menghargai situs sejarah dan selalu berusaha untuk menjaga sopan santun.
“Selain menampilkan para pendongeng top di Indonesia, setiap tahun Pagelaran Dongeng Jogja yang diselenggarakan Rumah Dongeng Mentari selalu menghadirkan para tokoh, aktris, dan public figure, untuk bertutur langsung kepada masyarakat,” ujar Nada, Ketua Panitia PDJ 2022 saat beraudiensi dengan Kepala Dinas Pariwisata DIY di Ruang Rapat Dinas Pariwisata DIY, Selasa 30 Agustus 2022.
Untuk tahun 2022, PDJ selain menghadirkan Gusti Bendoro, Duta, Zazkia, dan Den Baguse Ngarso, juga menampilkan sejumlah pendongeng papan atas Indonesia. Mereka di antaranya, Kak Ojan (founder Guru Gemar Bercerita), Paman Gery (pendiri Federation of Asian Storytellers), Poetri Soehendro (pemilik kanal Yoetube Tukang Dongeng), dan Bunda Inge (Founder Kumpul Dongeng Surabaya). Selain itu, Reda Gaudiamo (penulis puisi), dan Analisa Widyaningrum (psikolog).
Pembina RDM, Sihono HT, menegaskan audiensi para pengelola Rumah Dongeng Mentari ke Kepala Dinas Pariwisata DIY bertujuan, pertama, untuk mengenalkan RDM dan aktivitasnya selama 12 tahun. Kedua, berharap Pagelaran Dongeng Jogja yang digelar secara rutin setiap tahun di Hutan Pinus Mangunan, Bantul, DIY masuk pada calender of event pariwisata DIY. Selanjutnya ketiga, para relawan RDM memohon support atau dukungan dari Dinas Pariwisata DIY.
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo SH MEd, langsung merespon positif apa yang diinginkan pengurus RDM. Kadis ini langsung menugaskan kasi pengelolaan informasi agar event PDJ tahun 2022 dan tahun berikutnya masuk dalam calender of event pariwisata DIY. Soal dukungan pendanaan, perlu diusulkan satu tahun sebelumnya. Namun untuk pelaksanaan pada 11 September 2022, akan berusaha mendukungnya.
Singgih Raharjo mengajak para relawan RDM untuk aktif menarasikan cerita legenda di balik obyek wisata Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan kemampuannya bertutur atau bercerita, maka para pendongeng akan mudah menyampaikan berbagai keunggulan, keunikan, dan daya Tarik obyek wisata. “Sehingga nantinya para pendongeng bisa berkontribusi untuk mempublikasikan dan mengembangkan pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta,” tegas Singgih.
Imajinasi Masa Depan
Selama ini, anak-anak generasi masa depan bangsa Indonesia, miskin imajinasi. Mereka selalu diarahkan dan dijejali kurikulum Pendidikan yang sudah tidak sesuai dengan era masa kini. Sehingga sudah habis waktunya untuk mengerjakan tugas sekolah dan tidak sempat berimajinasi tentang masa depan.
Pagelaran Dongeng Jogja menawarkan atau memberi ruang masyarakat, khususnya anak-anak untuk berimajinasi. “Pagelaran Dongeng Jogja membebaskan bagi penutur, penonton, dan berbagai pihak yang hadir untuk berimajinasi tentang masa depan bangsa yang cerah dengan menyebarkan cerita baik mulai hari ini,” tegas Nada, Ketua Penyelenggara PDJ 2022.
Para relawan RDM meyakini cerita dongeng sangat berpengaruh pada karakter anak dan masa depannya. Mc Clelland dalam penelitiannya tentang kebutuhan berprestasi suatu negara mendapatkan sebuah penemuan dimana literatur popular seperti cerita anak-anak yang digunakan dalam masyarakat berpengaruh pada masa depan sebuah bangsa.
Seperti Inggris Raya yang memiliki skala tinggi dalam kebutuhan berprestasi (dibuktikan dari banyaknya negara yang ditaklukkan) ternyata cerita anak-anak yang popular di Inggris adalah cerita bertema penaklukkan seperti The Knight and The Dragon yang bercerita tentang ksatria yang mampu menaklukkan naga besar.
Ribuan Penonton
PDJ sudah digelar sejak tahun 2016. Setiap tahun penontonnya selalu bertambah. Pada awal pementasan, tahun 2016 jumlah penontonnya 752 orang, kemudian tahun 2017 naik menjadi 1.014 orang, tahun 2018 ada 1.257 orang, dan tahun 2019 menjadi 2.034 orang. “Selama dua tahun, pada tahun 2020 dan 2021, PDJ tidak digelar karena pandemi Covid-19,” ujar Nada.
Sedangkan jumlah relawannya atau yang membantu suksesnya pelaksanaan PDJ dari tahun ke tahun juga terus meningkat. Jika di tahun awal pagelaran, 2016 jumlah relawan 30 orang, pada tahun 2017 meningkat menjadi 50 orang, tahun 2018 naik lagi menjadi 75 orang, dan tahun 2019 menjadi 110 orang.
Tahun 2022, PDJ akan kembali digelar di Amphitheatre Panggung Sekolah Hutan Pinus Sari Mangunan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Minggu 11 September 2022 mulai pukul 08.30 sampai 12.00. (*)