Menghirup Oksigen Kuala Kencana Freeport Indonesia Papua

Jalan di Kota Kuala Kencana yang bersih dan rindang. (Foto: Istimewa)

Kuala Kencana, merupakan destinasi wisata yang layak dikunjungi para pelancong yang datang ke Kabupaten Mimika, Papua Tangah. Karena kota di tengah hutan tropis ini, selain udaranya bersih juga dilengkapi dengan perumahan, perkantoran, mall, kafe, ruang terbuka (alun-alun), dan lapangan golf,

Lapangan golf seluas 100 hektar dan panjang 7 kilometer meliputi 18 hole di tengah hutan tropis Papua. Lapangan ini dirancang oleh desainer lapangan golf ternama Bill Core dan Ben Crenshaw, sejak Juni 1996 menjadi salah satu fasilitas rekreasi utama di Kuala Kencana.

Begitu mendarat di Bandara Mozes Kilangin di Kota Timika, wartawan Wiradesa.co langsung diajak berkunjung ke Kuala Kencana. Jarak dari bandara ke kota ramah lingkungan yang unik dan indah ini sekitar 20 km.

Cuaca di Kota Timika terasa panas dan lalulintasnya semrawut. Pengendara sepedamotor jarang yang memakai helm dan biasa jalan terus menerobos perempatan meski lampu menyala merah.

Memasuki kawasan Kuala Kencana yang dijaga ketat pihak keamanan, suasananya berubah. Cuaca terasa sejuk, udara bersih, dan lalulintasnya tertib. Semua pengendara, baik pengendara mobil maupun motor, berhenti jika ada lampu merah menyala. Meski tidak ada polisi, tetapi para pengendara taat berlalulintas di kawasan Kuala Kencana.

Baca Juga:  PWI Harus Jadi Lokomotif Kebangkitan Masyarakat

Sesampai di tempat perkantoran, sisi alun-alun kota Kuala Kencana, kami ditemui Karel Luntungan, Media Relasi Freeport Indonesia Papua. Kami berbincang di bawah rerimbunan pohon yang terjaga keasriannya. Segarnya menghirup oksigen dari hutan kota Kuala Kencana.

Hutan dengan flora dan fauna yang terjaga habitatnya di Kuala Kencana. Pohon-pohon besar, seperti Pohon Besi atau dikenal dengan Pohon Meranti, Pohon Matoa, dan Pohon Trembesi tumbuh dengan lebat dan hijau. Juga terlihat berbagai fauna khas Papua, seperti Burung Cendrawasih, Kakatua Raja, Rangkong, Nuri Kepala Hitam, Kuskus, dan Kasuari.

Keberadaan hutan tropis yang terjaga di Kuala Kencana ini membuat pernapasan menjadi lega. Menghirup udara yang bersih dan penuh oksigen, membuat badan terasa nyaman dan pikiran menjadi jernih. “Di sini selain udaranya bersih, juga tidak ada kabel dan tiang listrik,” ujar Karel Luntungan.

Selain itu, Kuala Kencana memiliki sistem pengendalian limbah dan pengelolaan sampah yang dimonitor secara berkala. Melalui sistem ini, Kuala Kencana berhasil meminimalisir angka kasus Malaria karena suasana kota yang bersih.

Baca Juga:  KSM Salakan Mandiri Mengelola Sampah 180 KK
Kompleks Perumahan di Kota Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah. (Foto: Istimewa)

Kuala Kencana dengan kawasan seluas 17.078 hektar didesain untuk menjadi kota ramah lingkungan, salah satu kota yang unik dan indah, serta merupakan kota pertama di Indonesia yang memiliki jaringan bawah tanah untuk air dan listrik, pusat distribusi air, pengumpulan limbah dan pengelolaannya.

Kontribusi terhadap Kota Timika atau Kabupaten Mimika, antara lain kehadiran instalasi pengolahan air atau Water Treatment Plant (WTP) yang telah diresmikan Bupati Mimika Dr Etinus Omaleng SE MH pada Oktober 2023 sebagai upaya menyediakan sarana air bersih untuk masyarakat di Kota Timika.

Dengan kebersihan dan kenyamanannya, Kuala Kencana dijadikan sebagai benchmark pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dan sempat menjadi lokasi lomba lari marathon, serta jalan cepat saat perhelatan PON XX di Papua.

Kota Kuala Kencana yang berada di tengah hutan tropis dengan flora dan fauna khas Papua sangat layak untuk dijaga dan dijadikan percontohan untuk pembangunan kota di Indonesia. Sebuah kota yang ramah lingkungan, bersih, dan nyaman untuk tempat tinggal. (Ono)

Baca Juga:  Desa Kedunggede Kembangkan Kambing Perah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *