Merayakan Perbedaan, Simpul Iman Community Gelar Scriptural Reasoning, Bagi-bagi Nasi dan Buka Bersama Lintas Iman

Simpul Iman Community gelar Scriptural Reasoning, Bagi-bagi Nasi dan Buka Bersama Lintas Iman. (Foto: Istimewa)

YOGYAKARTA – Simpul Iman Community gelar acara Scriptural Reasoning, Bagi-bagi Nasi dan Buka Bersama Lintas Iman dengan tema “Menyelami dan Aktualisasi Makna Puasa Dalam Al-Qur’an dan Al-Kitab”. Acara ini digelar pada hari Sabtu, 25 Maret 2023 pukul 15.30 hingga 19.00 di Gelanggang Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Simpul Iman Community berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi Studi Agama-Agama dan didukung oleh Center For Religius (CARE) dan Komunitas Segamubeng Kotabaru.

Simpul Iman Community atau akrab disebut SIM-C adalah komunitas mahasiswa dari tiga Fakultas yang terdiri dari Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga, Fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana, dan Fakultas Teologi Sanata Dharma. Komunitas ini bergerak di bidang pembinaan mahasiswa dan mahasiswi lintas iman.

Acara ini dibuka dengan sambutan-sambutan. Sebagai pembuka, Dr. Siti Khadijah Nurul Aula, M.Ag, selaku ketua Center for Religius Studies (CARE) UIN Sunan Kalijaga menyampaikan kegembiraannya terhadap acara semacam ini sebab kegiatan ini menjadi wadah nyata dalam menjunjung toleransi beragama.

“Simpul Iman Community adalah komunitas yang sangat baik dan bermanfaat untuk masa depan. Mahasiswa Ushuluddin adalah calon-calon cendikiawan Islam, sedangkan mahasiswa Fakultas Teologi Sanata Dharma adalah calon-calon Romo dan Biara, dan mahasiswa Fakultas Teologi UKDW adalah para calon pendeta. SIM-C adalah wadah yang tepat untuk saling mempelajari wacana lintas iman dan semoga kawan-kawan SIM-C bisa menjadi agen perdamaian di masa depan,” ungkap Yuniar Avicenna (Ketua SIM-C UIN Sunan Kalijaga) saat menyambut para audiens.

Baca Juga:  Open Recruitmen, Simpul Iman Community Gelar Sharing Session

Sriptural Reasoning adalah metode pengkajian ayat-ayat secara komparatif di dalam al-Qur’an dan al-Kitab. Tema yang diusung adalah tentang Puasa. Tujuan sederhananya adalah untuk mempelajari dan mendalami ayat-ayat. “Yang kita lakukan ini adalah bagian menarik yang harus dikembangkan, bagaimana ayat-ayat ini diturunkan dengan tujuan tertentu, dimana setiap penganut kepercayaan memiliki pemaknaan tersendiri yang mendalam,” jelas Arafat Noor Abdillah., M. Ag. (Pembina SIM-C) saat memberi pengantar.

Forum Sriptural Reasoning ini dibagi menjadi tujuh kelompok, difasilitatori oleh, Derry Ahmad Rizal, M. A. (Dosen), Arafat Nur Abdillah, M. Ag. (Dosen), Dr. Siti Khodijah Nurul Aula, M. Ag. (Dosen dan Direktur CARE), Hasna Safarina Rasyidah, M. Phil. (Dosen). Afifur Rochman Sya’rani, S. Ag., M. A. (Dosen), Ernah Dwi Cahyati, S. Ag. (Segamubeng) dan Ahmad Shalahuddin, S. Ag (YIPC). Masing-masing kelompok mendiskusikan mengenai Surat Matius 6:16-18 dan Surat al-Baqarah (2): 183-185 yang keduanya membahas tentang Puasa.

Forum grup discussion bersama para fasilitator
Forum grup discussion bersama para fasilitator

“Matius merupakan surat dalam Perjanjian Baru yang berbahasa Yunani. Ayat ini lebih menekaankan umat untuk tidak bersifat munafik saat berpuasa. Menyembunyikan diri dari kesusahan dan kesengsaraan berpuasa dengan senantiasa menyegarkan muka. Sama halnya dalam surah al-Baqarah yang menjelaskan mengenai teknis berpuasa kepada orang-orang yang menjumpai kesulitan dalam pelaksanaannya,” jelas Rif’atul Maula (Peserta dari UIN Sunan Kalijaga).

Baca Juga:  Sekolah Wartawan UGM Raih Media Relations Award 2024

Dalam acara ini, Simpul Iman Community menyiapkan 250 porsi nasi dan dibagi kepada khalayak umum saat menjelang berbuka. “Sebagaimana tema yang kami usung, kami tidak hanya menyelami, tetapi kami juga mengaktualisasikan makna puasa dengan bersama memperbanyak perbuatan baik dalam wujud membagikan nasi kepada khalayak umum,” ujar Ahmad Nanang (Wakil SIM-C) .

Setelah adzan berkumandang, para peserta dipersilahkan mengambil takjil yang disediakan oleh panitia, kemudian diminta untuk duduk melingkar. Jumlah peserta cukup untuk memenuhi sisi-sisi gedung Gelanggang Mahasiswa yang luas. Kemudian dilanjutkan dengan buka bersama Lintas Iman. Diselahi dengan refleksi-refleksi tentang pengalaman kegiatan dari peserta setiap kampus.

“Ada banyak hal yang diperoleh melalui kegiatan ini, saya bisa mengetahui persamaan dan perbedaan cara berpuasa, paham larangan dan kewajiban saat berpuasa, dan menghilangkan presepsi buruk terhadap perbedaan puasa. Bisa disimpulkan bahwa konsep berpuasa itu beragam, baik dalam Taurat, Injil, dan al-Qur’an tetapi konteksnya adalah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan sebagai kedamaian yang menuntun pada ketentraman hati,” ucap Angel (Mahasiswa UKDW) saat berefleksi.

Baca Juga:  Dirjenpas dan Deputi Polhukam Bappenas Laksanakan Supervisi dan Sinkronisasi Pelaksanaan Kebijakan Pemasyarakatan di Nusakambangan

Setelah penyampaian refleksi acara ini ditutup oleh Frater Blasius Dinda Anugraha (Ketua SIM-C Universitas Sanata Dharma). Ia sangat senang dengan partisipasi dan semangat teman-teman atas kegiatan ini, ia juga berharap silaturahmi ini tidak berhenti di sini, namun terus berlanjut di kemudian hari. Kemudian ia menutup kegiatan ini dengan doa dalam tradisi Katholik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *