KULONPROGO – Menyambut Idul Fitri 1442 H, Mardliyyah Islamic Center (MIC) Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Wiradesa Group menyantuni 200 anak yatim piatu di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya. Bakti sosial ini diawali di Kulonprogo Selasa 11 Mei 2021 dan dilanjutkan ke Gunungkidul.
Pelaksanaan bakti sosial di Kulonprogo dipusatkan di Pondok Pesantren Darul Qur’an Imam Asy-Syafi’i, Tunjungan RT 29 RW 11 Pengasih Kulonprogo. Ada sekitar 100 anak yatim piatu, dhuafa, dan anak terlantar yang nyantri, hadir. Mereka dipimpin Ustadz Tohari dan Ustadz Sigit mendoakan para donatur yang telah memberikan santunan dan membantu keberlangsungan pesantren.
“Mari kita doakan agar Mardliyyah Islamic Center UGM dan Wiradesa Group bisa berkembang dengan pesat dan bermanfaat bagi bangsa, negara, dan agama,” ujar Ir Pramono Sigit, Ketua Pengurus Ponpes Darul Qur’an Imam Asy-Syafi’i, mengawali sambutannya. Kepeduliannya terhadap anak yatim di masa pandemi ini sangat layak diapresiasi.
Ustadz Sigit berharap Wiradesa Group yang mengelola media siber Wiradesa.co, Mandiripangan.com, dan Tunggal.co sudi membimbing para santri untuk bisa membuat karya jurnalistik. Apalagi jurnalisme yang dianut Wiradesa sejalan dengan visi misi Ponpes Darul Qur’an Imam Asy-Syafi’i.
Pendiri Wiradesa, Sihono HT memaparkan media siber Wiradesa.co itu peduli desa. Sedangkan Mandiripangan.com peduli pangan, dan Tunggal.co peduli Pancasila. Wiradesa.co merupakan media siber yang fokus ke desa. Dengan tagline “Mandirikan Desa Sejahterakan Rakyat”, media ini menerapkan konsep jurnalisme sensitif, kritis, dan solutif.
“Peka terhadap persoalan desa, kritis menganalisis berbagai persoalan desa, dan berani memberikan jalan keluar atas persoalan yang dihadapi masyarakat perdesaan,” papar Sihono HT, mantan Ketua PWI DIY dua periode yang sekarang menjadi Ketua Dewan Kehormatan PWI DIY. Wiradesa sekarang baru menyusun modul diklat jurnalisme pangan.
Sedangkan Pimpinan dan Pengasuh Ponpes Darul Qur’an Imam Asy-Syafi’I, KH Dr Tohari bin Misro SSy SThI MSi merasa senang dan bahagia atas kepedulian MIC UGM dan Wiradesa terhadap para santri asuhannya. Para santri bisa buka bersama dengan makanan enak dan mendapat uang saku untuk bekal pulang ke rumah. Pesantren libur 13 hari Lebaran. “Besok santri pulang ke rumah. Santri Kulonprogo piket,” ujar Kiai Tohari.
Menurut Kiai Tohari, jumlah santri di Ponpes Darul Qur’an dan Rumah Tahfidz Panti Asuhan Imam Asy-Syafi’i ada 110 anak yatim, dhuafa putra putri. Kegiatan santri 60 persen menghafal Quran dan 40 persen membaca kitab. “Semua santri di sini gratis makan minum. Mereka dari berbagai daerah, ada yang dari Aceh, NTT, Jambi, Madura, dan DIY,” ungkap Kiai Tohari.
Habis buka bersama, Sihono HT yang diberi amanah MIC UGM menyampaikan santunan kepada 100 anak yatim piatu, dhuafa, dan anak terlantar yang nyantri di Ponpes Imam Asy-Syafi’i. Menerima bekal sangu pulang, Nanda Julian Rizki (12) santri yang baru satu tahun di pesantren mengucap syukur Alhamdulillah. Seorang yatim, beralamat di Jogoyudan Wates mengaku betah di pondok dan sekarang sudah hafal Quran 2 juz.
Santri putri, Azizatussalimah (11) juga berbinar-benar saat menerima titipan amanah dari MIC UGM. Anak yang berasal dari Sentolo ini baru satu tahun mondok. Dia hafal Quran 2 juz. Rencananya Lebaran pulang. “Alhamdulillah, uang ini untuk bekal pulang,” ujar Aziza.
Lancarnya pelaksanaan baksos di Ponpes Darul Quran Imam Asy-Syafi’i Kulonprogo disambut baik Ketua Ramadan di Kampus (RDK) Masjid Mardliyyah Islamic Center UGM, Achmad Munjid PhD. Distribusi takjil itu merupakan salah satu dari 17 kegiatan yang diselenggarakan RDK Masjid MIC UGM. “Kami mendistribusikan takjil sekitar 800 boks per hari. Selama bulan Ramadan ada 10.000 boks lebih yang dibagikan,” ujar Achmad Munjid yang juga Ketua Takmir Masjid Mardliyyah Islamic Center UGM.
Bakti sosial akan dilanjutkan ke Gunungkidul. Sasarannya pada anak-anak yatim piatu rumahan, non panti, dan difabel. “Data penerima sudah kami siapkan melalui jaringan para pemuda penggerak desa yang tergabung dalam komunitas Gunungkidul Menginspirasi,” tegas Joko Susilo, Koordinator Gunungkidul Menginspirasi. (Sukron Makmun)