PURBALINGGA – Penipuan mengatasnamakan pejabat kembali terjadi di Purbalingga. Kali ini, giliran nama Kepala Bagian Humas dan Protokol (Humpro) Setda Purbalingga Prayitno dicatut untuk melakukan penipuan di media WhatsApp (WA).
Sebelumnya, nama Bupati Dyah Hayuning Pratiwi juga sempat dicatut untuk melakukan penipuan di Facebook.
Modusnya mengatasnamakan nama mantan wartawan tersebut, untuk meminta uang kepada sejumlah orang.
“Modusnya penipu menggunakan nama dan foto saya untuk profil WA. Dia kemudian mengirimkan pesan WA meminta uang kepada sejumlah teman saya,” katanya, Kamis 15 April 2021.
Dia menjelaskan, penipu tersebut menggunakan nomor handphone atau WA berbeda dengan nomor yang dimilikinya. “Penipu itu menggunakan nomor 081315153079,” jelas mantan Kabid Pariwisata Dinporapar Kabupaten Purbalingga ini.
Beruntung belum ada teman atau koleganya yang tertipu dengan modus penipuan tersebut. “Ada enam orang teman saya yang konformasi kepada saya. Sehingga, belum sempat ada yang tertipu atau mentransfer uang kepada penipu tersebut,” ujarnya.
Mengantisipasi ada yang tertipu, dia mengaku langsung mengumumkan modus penipuan tersebut ke sejumlah grup WA yang diikutinya, termasuk grup kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemkab Purbalingga. “Tak ada pejabat yang tertipu, karena langsung saya share di grup,” lanjutnya.
Dia menjelaskan, beberapa temannya termasuk dosen UKSW yang sudah dihubungi penipu tersebut. “Beruntung dia menanyakan terlebih dahulu kepada saya melalui nomor yang biasa saya pakai,” jelasnya.
Dia kemudian berinisiatif mengubungi langsung nomor WA yang digunakan melakukan penipuan. “Nomornya sempat aktif, namun ketika saya hubungi lagi sudah tidak aktif,” lanjutnya.
Bapak dua anak ini, mengaku tak melaporkan kejadian ini kepada Polisi, karena belum ada temannya yang tertipu. Namun, dia memantau melalui handphone lainnya, mengetahui pelaku penipuan sudah mengganti nama dan profil WA-nya.
Namun, nomor handphone yang digunakan masih sama. “Kita harus waspada. Nampaknya pelaku mengambil foto dan nama secara random di media sosial seperti Facebook,” jelasnya. (Prima Intan DI)