Onten Purbasari Relawan Tuli yang Menginspirasi

Onten Purbasari foto bersama anak-anak Kawan Kreatif, Minggu (17/11/2024). (Foto: Wiradesa)

Ada yang istimewa pada pelaksanaan workshop menggambar Kawan Kreatif di Wisata Kulon Ndeso, Sokorini, Muntilan, Magelang, Minggu 17 November 2024. Karena ada salah satu relawan tunarungu yang menjadi instruktur kegiatan menggambar dan mewarnai anak-anak.

Instruktur itu bernama Onten Purbasari. Dia membimbing anak-anak tidak dengan suara, tetapi dengan karya. Mbak Sari, panggilan akrab Onten Purbasari, memberi contoh cara menggambar hewan, bunga, dan bagaimana mewarnainya.

Dengan coretan spidol dan sapuan crayon di lembaran kertas putih, terlihat Mbak Sari memancarkan aura seorang pengajar yang memiliki wawasan seni. “Mbak Sari itu lulusan Pendidikan Seni Rupa UNY dan sekarang menjadi guru di SLB Kota Magelang,” ujar Syaiful Sokorini, Manajer Pemasaran Capung Indonesia, yang menginisiasi kegiatan program layanan pembelajaran Kawan Kreatif.

Program layanan pembelajaran yang dilaksanakan Capung Indonesia dengan dukungan Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia Jateng dan Wisata Kulon Ndeso, tidak hanya kegiatan Kawan Kreatif, tetapi juga Jelajah Bocah, Kemah Literasi, dan Petani Cilik. Mbak Sari aktif terlibat pada kreasi, konservasi, dan aksi bersama menjaga bumi.

Baca Juga:  125 Kepala Kampung Dukung Kejati Tangkap Koruptor di Puncak Jaya

Untuk proses kreatif, Mbak Sari memiliki beragam metode mengajar dan wawasan berkarya seni. Sebab baginya, anak-anak bisa diajak menuangkan imajinasi, ide, dan perasaan yang ada dalam dirinya.

Imajinasi, ide, dan perasaan yang ada di dalam diri anak, didorong dan dimotivasi oleh Mbak Sari, melalui karya gambar dan selanjutkan anak-anak kelak diharapkan peka terhadap lingkungan dan punya kesadaran menjaga kelestarian bumi.

Mbak Sari menggambar di depan anak-anak, Minggu (17/11/2024). (Foto: Wiradesa)

Putri pasangan Edy Ahmad dan Nur Hayati ini lulus S1 Pendidikan Seni Rupa UNY tahun 2023 dengan skripsi berjudul “Pembelajar Seni Rupa dan Karakteristik Karya Seni Rupa Siswa Tunarungu SLB Ma’arif Muntilan”.

Berdasarkan hasil risetnya, para guru mata pelajaran seni rupa untuk anak didik difabel tunarungu harus memiliki beragam metode mengajar dan wawasan berkarya seni. Sebab lewat seni rupa, para siswa difabel tunarungu bisa diajak menuangkan imajinasi, ide, dan perasaan yang ada dalam dirinya.

Pemikiran ini yang membuat Kepala Sekolah SLB B/C Kota Magelang, Edi Purwanto, bersyukur dan senang menerima kehadiran Mbak Sari menjadi guru di sekolah yang dipimpinnya. “Kehadiran Mbak Sari membawa kontribusi besar bagi sekolah. Mbak Sari memancarkan aura positif bagi anak-anak dan lembaga dalam memaksimalkan sekolah,” tegas Edi Purwanto.

Baca Juga:  Publikasi GeNose C19 di Dua Jurnal Internasional, Kado Kecil UGM pada HUT Ke-77 RI

Aura positif Mbak Sari tidak hanya di sekolah, tempat mengajarnya, tetapi juga di lingkungan masyarakat. Pengajar pembelajar yang tinggal di Paremono, Mungkid, Magelang, ini meresapi jiwa anak-anak dengan keindahan dan inspirasi. Selain aktif menjadi guru, Onten Purbasari seorang relawan tuli yang menginspirasi. (Ono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *