SLEMAN -Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kalurahan Condongcatur Kapanewon Depok Kabupaten Sleman melaksanakan Bimtek bagi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) se-Condongcatur pada pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Sleman 2024. Bimtek bertempat di gedung Serbaguna Condongcatur, Sabtu (16/11/2024).
Sekretaris PPS Condongcatur, Wahyu Nurendra menjelaskan bimtek dilaksanakan duavsesi mengingat banyaknya anggota KPPS di Condongcatur yaitu 462 orang dari 66 TPS.
“Dari 66 TPS yang tersebar di 18 padukuhan setiap KPPS masing masing 7 orang. Bimtek KPPS sesi pertama pada pukul 15.30 – 18.00 dan sesi kedua pukul 19.30- 21.30. Materi disampaikan oleh PPS Condongcatur dan PPK Depok,” jelas Wahyu Nurendra.
Ditambahkan Wahyu Nurendra, bimtek merupakan kegiatan untuk memberikan pemahaman yang utuh kepada para KPPS terkait dengan proses Pilkada serentak. Dalam proses ini tugas KPPS terbagi dalam tiga tahapan. Tahapan persiapan pemungutan suara KPPS akan mempersiapkan akan memberikan surat pemberitahuaan kepada calon pemilih. Tahapaan kedua melaksanakan proses pemungutan suara dan yang ketiga adalah melaksanakan penghitungan suara. Adapun materi bimtek antara lain orientasi tugas, tata kelola pelaksanaan, kode etik dan teknis pemungutan dan simulasi penghitungan suara serta penggunaaan aplikasi Sirekap.
Ketua PPS Condongcatur, Heri Prasetyo, menyampaikan bimtek merupakan upaya untuk mendukung suksesnya Pilkada serentak 2024 untuk memilih pemimpin. Ia berharap pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Sleman dapat berjalan dengan lancar, damai, nyaman, sesuai dengan peraturan perundangan dan dapat menghasilkan pemimpin yang bertanggungjawab, berintegritas dan bermanfaat bagi masyarakat.
“462 anggota KPPS se-Condongcatur telah menjalani sumpah dan pelantikan pada 7 November 2024 yang lalu. Selanjutnya hari ini diberikan bimtek tentang pemungutan dan penghitungan suara (tungsura) yang difokuskan pada aspek tata usaha terkait surat suara. KPPS diberikan pemahaman mendalam tentang pengelolaan surat suara mulai dari distribusi hingga penghitungan. Salah satu poin pentingnya pengenalan surat suara yang digunakan dalam Pilkada, serta prosedur distribusi dan penyimpanan yang aman,” jelas Heri Prasetyo.
Lebih lanjut dijelaskan, bimtek tungsura bertujuan memastikan bahwa KPPS memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup untuk menghadapi berbagai situasi selama proses pemungutan suara di TPS.
Sementara Sistem Rekapitulasi Perolehan Suara (Sirekap) untuk memudahkan KPPS dalam mengumpulkan, menyusun, dan merekapitulasi hasil perolehan suara. Dalam sesi pelatihan ini, KPPS diberikan pemahaman tentang antarmuka pengguna dan langkah-langkah pengoperasian sistem Sirekap.
“Proses penginputan data perolehan suara dari setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) ke dalam sistem Sirekap dijelaskan secara rinci, sambil memberikan penekanan pada validasi data. KPPS juga diajarkan cara membaca dan memahami laporan hasil pemilihan yang dihasilkan oleh Sirekap untuk kemudian disampaikan kepada pihak KPU Sleman,” tutupnya.
Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji berharap pelaksanaan bimtek tungsura dan Sirekap dapat meningkatkan profesionalisme dan kualitas kinerja KPPS. “Dengan pemahaman yang mendalam tentang tata usaha surat suara dan penerapan sistem rekapitulasi yang efisien, diharapkan pelaksanaan Pilkada Kabupaten Sleman 2024 dapat berjalan dengan adil, transparan, aman dan bebas dari berbagai kendala teknis,” kata Reno. (*)