PC Muslimat NU Kulonprogo Adakan Pengajian dan Santunan Anak Yatim

Pengajian dan santunan anak yatim. (Foto: Wiradesa)

KULONPROGO – Pimpinan Cabang Muslimat NU Kulonprogo mengadakan pengajian dan santunan anak yatim di Pondok Lestari, Wates Minggu 31 Juli 2022. Dalam sambutannya, Ketua PC Muslimat NU Kulonprogo Hj Mien Asrofah Maemunah, SPdI menyampaikan, pada acara pengajian, diberikan pula santunan kepada para yatim dan piatu siswa RA dan TK Masyithoh di Kulonprogo. Santunan diserahkan kepada 34 siswa.

“Saya ucapkan terima kasih telah memenuhi undangan kami dalam rangka pengajian dan santunan anak yatim yang diambil dari siswa RA dan TK yang berada di bawah Yayasan Muslimat berjumlah 34 siswa,” terang Mien.

Hadir dalam acara, kepala Dindikpora, Arif Prastowo SSos MSi. Arif Prastowo menuturkan tentang pentingnya menyelamatkan anak-anak dari masa depan yang buruk.

“Tugas kita menyelamatkan anak-anak dari masa depan yang buruk. Jika orangtua sudah menyerahkan kepada lembaga tempat ibu dan sudah dipercaya maka apa yang bisa dilakukan adalah gunakan otoritas itu dengan sebaik-baiknya,” ujar Arif.

Pengajian diisi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kulonprogo KH Muhammad Wahib Jamil. Pada kesempatan tersebut, Wahib Jamil menyampaikan ajakan hal yang paling dasar tentang sebuah perjalanan yang dihadapi manusia.

Baca Juga:  KKN Kolaboratif Gelar Revitalisasi dan Penghijauan Waduk Pogar Kediri

“Mari saya mengajak hal yang paling dasar tentang penerimaan kita terhadap ketentuan Allah. Seperti kepada ibu guru RA dan TK harus meyakini bahwa sudah dipilihkan hal yang paling baik dari Allah Swt. Siapa yang rida dengan pemberiannya maka Allah pun akan rida kepadanya. Pun sebaliknya. Semua jika dijalani dengan rida, hati tambah tenteram dan senang,” ucap Wahib Jamil.

Wahib Jamil menambahkan bahwa segalanya harus dinikmati dan disyukuri. “Ucapkan alhamdulillah jika menerima hal menyenangkan dan jika menerima hal yang tidak mengenakkan jangan menggerutu,” lanjutnya.

Diakhir tausiyahnya, Wahib Jamil mengajak agar selalu berkhusnuzon dan yakin dengan semua yang terjadi.

“Bersikaplah khusnuzon dan yakin dengan apa yang kita terima dan jalani supaya tidak sia-sia. Hindari kata negatif dalam setiap berucap supaya apa yang didengar menjadi doa yang baik,” pungkasnya. (Nrh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *