SLEMAN-Pemerintah Kalurahan Condongcatur bersama pengurus BUMKal Nyawiji Condongcatur melaksanakan studi banding ke TPST Bening Wedomartani, Ngemplak Sleman, Rabu 10 September 2025. Kegiatan dalam rangka belajar langsung dan transfer pengetahuan serta pengalaman kelompok pengelola sampah yang lebih dulu berhasil dalam menjalankan kegiatan pengelolaan sampah.
Rombongan dipimpin lurah Condongcatur didampingi, carik, ulu-ulu, dukuh Pringwulung bersama calon pengurus TPST Condongcatur, direktur Bumkal Nyawiji Condongcatur bersama pengurus BUMKal serta pendamping desa. Rombongan diterima ulu-ulu Kalurahan Wedomartani dan pengelola TPST Bening Wedomartani Ngemplak Sleman.
Lurah Condongcatur, Dr. Reno Candra Sangaji, S.IP, MIP menyampaikan kegiatan studi banding diharapkan dapat menjadi pijakan awal bagi Kalurahan Condongcatur dalam mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang lebih baik mencontoh praktik baik yang telah dilakukan di TPST Bening Wedomartani. “Kami mengajak pengurus BUMKal Nyawiji Condongcatur, dukuh Pringwulung berserta calon pengelola TPST Condongcatur yang berada di Padukuhan Pringwulung untuk sharing dan bertanya langsung menggali informasi dan pengalaman dari TPST Bening Wedomartani,” jelas Reno.
Sementara itu, Ulu-ulu Wedomartani, Sumono, ST menjelaskan sebelumnya pengelolaan sampah yang berada di Padukuhan Krandon berupa TPS3R. Dalam menjalankan kegiatan secara manual selanjutnya pada awal 2025 mendapat bantuan mesin sampah dari Balai Pelestarian Kebudayaan (PKP) DIY berupa alat pemisah, pencacah dan alat press sampah sehingga menjadi TPST Bening Wedomartani.
“TPST Bening Wedomartani resmi beroperasi April 2025 atau baru berusia lima bulan sampai saat ini. Jumlah pekerja 11 orang dan pengelola 2 orang, upah selama 3 bulan lalu masih disubsidi Pemkal Wedomartani dan baru dalam 2 bulan mulai BEP sehingga dapat mandiri. Sedangkan biaya operasional listrik masih disubsidi Pemda selama selama 6 bulan,” jelas Sumono.
Ditambahkan ulu-ulu Wedomartani, rencana akan mengubah pola dari hulu dengan membuat peraturan kalurahan terkait pengelolaan (pemilahan) sampah di tingkat RT sehingga ada pemilihan sampah di tingkat RT dan saat ini ada 2 RT untuk sampel dan juga akan mengarahkan pada peternak untuk sampah organiknya.
Pengelola TPST Bening Wedomartani, Siti Aisyah yang juga Dukuh Krandon menambahkan bahwa jumlah pelanggan sampah riil TPST Bening Wedomartani ada 372 pelangan dengan tarif pelanggan sampah untuk masyarakat umum Rp 75 ribu/bulan dan untuk pelanggan dari dunia usaha minimal Rp 100 ribu/bulan
Dalam satu bulan untuk penggajian sekitar Rp 22.500.000 (bisa dari biaya pelanggan), pengambilan sampah pelanggan diambil seminggu 2x dan dalam sehari biasanya mengelola sampah 3 s.d 5 ton. Kendalanya dalam sampah organik masih ada sampah plastik.
“Ini masih evaluasi dan mencari solusi sedangkan untuk sampah RDF atau refuse derived fuel atau bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari proses pengolahan sampah padat melalui pemilahan, pencacahan, dan pengeringan untuk mengurangi kadar air dan menyeragamkan ukuran masih tidak laku jual (secara luas) ditambah biaya operasional masih minus dan kami rekomendasikan untuk pengelolaan sampah di Condongcatur agar mempunyai lahan yang lebih besar terutama untuk penyimpanan RDF (saat musim hujan),” ucap Siti Aisyah.
Dari diskusi yang terjalin, peserta memperoleh banyak inspirasi mengenai strategi pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat. TPST Bening dinilai cukup berhasil menghadirkan sistem pengelolaan sampah yang efektif, melibatkan partisipasi warga, serta memberi dampak positif bagi lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan diharapkan mampu, meningkatkan wawasan dan keterampilan bagi calon pengelola TPST Condongcatur dalam pengelolaan sampah, mendorong kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan, mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat melalui pengelolaan sampah yang efektif dan menciptakan nilai tambah ekonomi dari sampah melalui daur ulang dan pengomposan.
Usai studi banding di TPST Bening Wedomartani dilanjutkan meninjau lokasi calon TPST Condongcatur yang berada di Padukuhan Pringwulung. Di lokasi telah terpasang mesin mesin pengolah sampah dan siap dioperasikan. (*)