Pengcab Forki Purbalingga Kembali Dipimpin Yosep Win

Yosep Win ketika terpilih kembali menjadi ketua Forki Purbalingga.

PURBALINGGA – Pengurus Cabang (Pengcab) Federasi Olahraga Karate Do Indonesia (Forki) Purbalingga untuk periode 2022-2026, kembali dipimpin oleh Yosep Win Puji Punarwo. Dia kembali terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Cabang (Muscab), yang digelar baru-baru ini.

Setelah terpilih kembali, Win mengaku berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan padanya. Menurutnya, tidak banyak program yang berubah, namun lebih ke arah peningkatan kualitas SDM.

Dia mendorong para pemilik sabuk hitam untuk mengikuti sertifikasi pelatih dan wasit/juri. “Program latihan di pemusatan latihan tetap berjalan, berlatih setiap hari kecuali hari Minggu serta aktif menerjunkan atlet untuk mengikuti trayout atau kejuaraan,” ujarnya.

Sementara itu ketua umum Forki Jateng, Bambang Raya Saputra dalam pesannya yang disampaikan Kabid Humas dan Media, I Nengah Segara Seni banyak menyoroti tentang tata kelola organisasi di tingkat pengcab yang masih sangat lemah.

Karena itu, dalam periode kepengurusannya persoalan ini digarap secara khusus.
Prinsip dasarnya adalah dengan organisasi yang baik pasti akan memudahkan untuk mencapai tujuannya, yakni pembinaan atlet, pelatih dan wasit/juri sebagai bagian dari elemen pembinaan. Segara menyebutkan, soal tata kelola organisasi ini Forki memang termasuk unik.

Baca Juga:  1.168 Pelanggar Lalu Lintas Ditemukan di Purbalingga Selama Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi tahun 2022

Wadah dari 25 perguruan karate ini menjadi jembatan berbagai kepentingan dan karakter perguruan yang perlu diharmonisasi dengan konsep pembinaan olahraga secara umum, yakni goalnya adalah mencetak atlet yang berprestasi.

“Kita tahu, semua perguruan memiliki AD/ART. Namun dalam wadah Forki, mereka juga harus tunduk dengan AD/ART Forki,” katanya.

Dalam sistem keolahragaan nasional, Forki sebagai anggota KONI juga harus mengikuti AD/ART KONI, sementara KONI akan mengikuti aturan dalam undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN). Dengan memahami tugas dan fungsi sebagaimana diatur AD/ART tersebut, maka semua akan berjalan selaras dan serasi baik bagi perguruan karate maupun Forki sebagai induk cabang olahraga karate.

Program besar pengprov Forki Jateng, selain menuntaskan masalah organisasi dengan mengedukasi pengurus dan pelaku olahraga karate di tingkat kabupaten, juga tak.meninggalkan proses pembinaan di bidang prestasi. Misalnya dengan keberhasilan tim karate menyumbangkan 1 perak dan 3 perunggu di PON XX Papua, juga tetap membina dan meningkatkan kemampuan di bidang pelatih, wasit dan juri.

Pengprov Forki merencanakan Februari 2022 akan menyelenggarakan penataran pelatih, wasit dan juri tingkat daerah (Jateng). karena itu, cabang juga harus mempersiapkan diri lebih awal dengan melakukan penyegaran dan Penataran wasit di tingkat dasar.

Baca Juga:  Sediakan Meja Kayu Jati, Suharmin Ajak Warga Main Ping Pong Tiap Pagi

“Tekad kami, untuk satu periode kepengurusan ini adalah meletakkan pondasi yang kuat di semua lini sebagai modal utk engembangan dan peningkatan prestasi atlet,” katanya. (Prima Intan DI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *