Rektor Ajak Semua Pihak Dukung Program Merdeka Belajar

Upacara peringatan Hardiknas yang digelar Minggu (2/5) di Balairung UGM (Foto: Dok. UGM)

YOGYAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI mengusung tema ”Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar” pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun ini, selaras dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau yang biasa disebut dengan MBKM.

Dalam upacara peringatan Hardiknas yang digelar Minggu (2/5) di Balairung UGM, Rektor UGM Prof Ir Panut Mulyono MEng DEng IPU ASEAN Eng mengungkapkan, sebagai program besar yang menghadirkan perubahan signifikan dalam sistem pendidikan nasional Indonesia, MBKM membutuhkan dukungan dari semua pihak agar dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai hasil yang optimal.

“Dukungan warga kampus merupakan kunci keberhasilan program ini di samping dukungan dari semua pemangku kepentingan seperti dunia usaha dan industri,” ucap Panut.

Ia menerangkan, bimbingan dan arahan dari dosen kepada mahasiswa sangat penting dalam MBKM karena akan menentukan hasil yang diperoleh mahasiswa.

Selain itu, peran serta mahasiswa untuk mau membuka diri mengikuti beragam program yang ada juga menjadi penentu keberhasilan MBKM.

Program-program yang dapat diikuti oleh mahasiswa meliputi pertukaran mahasiswa, magang, mengajar di sekolah, penelitian, membangun desa, studi mandiri, kewirausahaan, proyek kemanusiaan, dan bela negara.

Baca Juga:  Pererat Silaturahmi, UGM Gelar Mancing Bareng Wartawan

“Mengingat banyaknya ragam kegiatan di luar kampus yang dapat diikuti oleh para mahasiswa maka pemilihan kegiatan mana yang sebaiknya diikuti oleh mahasiswa hendaknya adalah kegiatan yang mendukung dan melengkapi kompetensi program studi,” pesannya.

Dalam rangka menyukseskan program merdeka belajar ini, UGM berkomitmen menjadikan UGM sebagai “Kampus Merdeka Terarah”. Komitmen ini, terangnya, diwujudkan antara lain dengan mengeluarkan berbagai kebijakan, antara lain Peraturan Rektor No. 14 Tahun 2020 tentang Kerangka Dasar Kurikulum yang memberi tempat untuk pelaksanaan program merdeka belajar di seluruh program sarjana dan sarjana terapan selain bidang kesehatan.

Selain itu, juga telah dibentuk Tim MBKM yang bertugas untuk mempersiapkan berbagai pedoman pelaksanaan serta mengawal penyelenggaraan program-program Merdeka Belajar di UGM.

Merdeka belajar diharapkan akan memperkaya keilmuan para mahasiswa dengan wawasan di luar ilmu inti program studi dan menambah soft skill sebagai bekal untuk terjun ke dunia kerja dan bermasyarakat.

“Merdeka belajar juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berkontribusi dalam solusi persoalan bangsa selagi para mahasiswa masih berada di bangku kuliah,” kata Panut.

Baca Juga:  Hebat, Tukang Pijat asal Purbalingga Jadi Anggota Tim Medis Piala Davis Indonesia

Lebih lanjut ia menerangkan, departemen dan prodi sebagai pemilik kurikulum diberi wewenang penuh untuk mengambil dan meramu opsi-opsi yang diistilahkan sebagai jalur merdeka penuh, jalur kombinasi dan jalur biasa.

Segala keleluasaan yang diberikan untuk berkreasi dalam melaksanakan merdeka belajar menurutnya perlu dijaga agar justru tidak menghasilkan sarjana generalis yang tidak memiliki kedalaman ilmu di bidangnya, dan merugikan mahasiswa maupun masyarakat sebagai pihak yang memerlukan keahlian khusus.

Selain itu, kurikulum program studi di UGM harus tetap memenuhi standar internasional yang ditunjukkan dengan perolehan akreditasi internasional bagi program studi di UGM.

“Di saat inilah kedisiplinan dalam menjaga mutu pendidikan dan pengajaran perlu terus kita tingkatkan. Seperti apa yang disampaikan oleh Ki Hadjar Dewantara, di mana ada kemerdekaan disitulah harus ada disiplin yang kuat,” ucap Panut. (Sukron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *