Sebanyak 36 perwakilan Srikandi Sungai Indonesia (SSI) dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengikuti Bimbingan Teknis (BIMTEK) Bagi SDM Pendamping Pemberdayaan Bidang Sosial dan Budaya di Hotel Cakra Kembang Yogyakarta, pada 13-14 September lalu. Ketiga puluh enam perwakilan srikandi sungai ini berasal dari Pemalang, Wonosobo, Kebumen, Klaten, Sleman, Bantul, dan Gunung Kidul.
Kegiatan BIimtek merupakan hasil kerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dengan Yayasan Sungai Lestari Indonesia dan Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana (KLMB) Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Kegiatan ini di Inisiasi oleh Dr. Sri Rahayu Budiani, M.Si. sebagai Ketua Umum Srikandi Sungai Indonesia dan Prof. Dr. Suratman, M.Sc. sebagai Inisiator Srikandi Sungai Indonesia.
Suratman mengatakan para Srikandi sungai ini mendapat pelatihan soal pengelolaan sampah di dalam rumah tangga, budaya pengasuhan anak, pemanfaatan lahan pekarangan rumah dan kepemimpinan. “Seluruh materi dalam kegiatan bimtek ini dapat menjadi pedoman praktis dan komprehensif bagi pemerintah, para pengelola, praktisi, serta pemangku kepentingan dalam mengelola dan mengembangkan lingkungannya secara efektif dan berkelanjutan,” kata Suratman dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (17/9).
Anggin Nuzula Rahma mewakili Asdep Bidang Pengarusutamaan Gender bidang Sosial dan Budaya, kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) RI, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi dan kerjasama yang sudah dilakukan bersama Srikandi Sungai Indonesia yang sudah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Menurutnya, program srikandi sungai indonesia merupakan gerakan sosial perempuan untuk mewujudkan kesejahteraan anggota dan keluarga melalui berbagai kegiatan untuk memenuhi kualitas hidup khususnya perempuan.
Kami berharap dan menganggap ini merupakan suatu upaya yang strategis bagaimana kita bisa menciptakan atau bisa untuk membentuk champion-champion khususnya yang bergerak di isu lingkungan dan menjadi mitra bagi pemerintah di dalam memperkuat kerja-kerja kami dalam upaya untuk pengendalian iklim,” ujarnya.
Sri Rahayu Budiani, selaku Ketua Umum Srikandi Sungai Indonesia menegaskan para srikandi sungai ini bisa menjadi pendamping pemberdayaan di bidang sosial dan budaya memainkan peran krusial dalam mengembangkan kapasitas komunitas serta melestarikan dan mempromosikan nilai-nilai budaya. “Untuk memastikan efektivitas dan efisiensi dalam melaksanakan tugas-tugas ini, diperlukan peningkatan kapasitas SDM melalui bimbingan teknis yang komprehensif,” paparnya.
Melalui organisasi perempuan Srikandi Sungai Indonesia, kata Budiani, pihaknya berupaya mencetak pendamping pemberdayaan bidang sosial dan budaya karena berperan penting dalam mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengimplementasikan program yang mendukung pembangunan komunitas serta pelestarian lingkungan. (*)