BUDIDAYA itik petelur cukup mudah dan hasilnya lumayan. Agar produksi telurnya maksimal, maka perlu diperhatikan syarat kandang dan pakannya.
Syarat kandang itik petelur harus bersih, kering, sirkulasi udara bagus, sinar matahari cukup, dan air juga cukup. Jangan sampai kandang itik itu kotor, becek, pengap, tidak terkena sinar matahari, dan airnya tidak cukup.
Selanjutnya syarat pakannya, bahan bakunya mudah didapat. Kemudian terdapat kandungan karbohidrat dan protein. Takaran kandungan pakan tidak berubah-ubah. Waktu pemberian pakan tidak berubah-ubah. Sebaiknya tambahkan hijauan sebagai pelengkap.
Berdasarkan uji coba Joglo Tani, komposisi pakan itik petelur itu pakan yang mengandung karbohidrat 80 persen. Pakan karbohidrat itu antara lain dedak atau bekatul, karak atau nasi aking.
Sedangkan pakan yang mengandung unsur protein 20 persen. Pakan itik petelur yang mengandung protein, antara lain konsentrat, ikan, dan keong. Agar itik petelur semakin sehat sebaiknya ditambah dengan pakan hijauan.
Pendiri Joglo Tani, TO Suprapto menegaskan budidaya itik petelur itu cukup menguntungkan dan bisa dinikmati hasilnya setiap hari. Artinya bagi keluarga petani bisa menjadi pendapatan harian. Pendapatan yang lain dari tanaman hortikultura maupun buah-buahan.
Dari perhitungan ekonomi, dengan lahan 500 meter persegi dapat dimanfaatkan untuk memelihara 1.000 itik. Jika 70 persennya atau 700 itik yang bertelur, maka setiap hari petani akan memperoleh 700 telur itik atau bebek.
Jika harga telur bebek Rp 4.000 per butir. Maka dengan memelihara 1.000 itik, asumsinya yang bertelur 700 itik, maka setiap hari petani akan mendapat pemasukan sekitar Rp 2.800.000. Untuk biaya pemeliharaan 20 persen dari pendapatan atau Rp 560.000. Maka pemasukan bersih Rp 2.240.000.
Kalau petani memiliki 100 itik, dengan asumsi perhitungan yang sama, maka pendapatan petani Rp 224.000 per hari. Karena 100 itik maka lahan yang diperlukan hanya sekitar 50 meter persegi. (*)