SLEMAN – Keluarga Mahasiswa Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses menyelenggarakan Eco Infrastructure Festival (EIF) 9th CREATION 2025 yang berfokus pada keberlanjutan dan sinergi bersama masyarakat. Acara puncak dari kegiatan tahunan Civil Creative and Action (CREATION) 2025 ini mengusung tema “Festival Kayen Lestari” dan telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 25 Oktober 2025, mulai pukul 07.00 hingga 11.05 WIB, bertempat di Green Kayen, Desa Kayen, Condongcatur, Depok, Sleman.
Festival ini menjadi wujud nyata komitmen mahasiswa Teknik Sipil SV UGM dalam mendorong perkembangan teknik sipil yang berkelanjutan. Yang istimewa, EIF 9th CREATION 2025 berhasil menarik partisipasi dari berbagai pihak, menegaskan semangat kolaborasi. Acara ini dihadiri oleh beragam pihak, termasuk Komunitas Sungai, Penggiat Wisata Lingkungan, Perangkat Dusun Kayen, Pengelola Green Kayen, serta Warga Masyarakat Dusun Kayen.
Rangkaian acara utama festival meliputi Talkshow Interaktif yang menghadirkan diskusi mendalam mengenai isu-isu lingkungan dan infrastruktur berkelanjutan, Launching Pengabdian Keberlanjutan Sinergi Bersama Teknik Kimia sebagai peluncuran program kolaboratif antar-departemen UGM, dilanjutkan dengan sesi Hiburan dan Kebersamaan untuk mempererat silaturahmi.
Dadang Hermawan, selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, menggarisbawahi pentingnya peran lokasi acara: “Salah satu tujuan Green Kayen adalah menjadi wadah pemberdayaan bagi warga masyarakat Dusun Kayen, serta menjadi tempat belajar tentang lingkungan. Di Green Kayen sudah ditanam beberapa tanaman langka, jadi warga bisa belajar mengenal pohon tersebut,” ujar Dadang, menunjukkan bahwa acara ini selaras dengan visi edukasi Green Kayen.
Ketua Umum 9th CREATION 2025, Dito Kurnia Pamungkas, menyampaikan bahwa kolaborasi lintas sektor ini menjadi kunci keberhasilan festival. “Kami berharap Festival Lingkungan Hidup EIF 9th CREATION 2025 dapat menjadi momentum penting untuk menunjukkan bahwa teknik sipil modern harus selalu bersinergi dengan kelestarian lingkungan dan kebutuhan masyarakat lokal. Kehadiran berbagai komunitas ini membuktikan bahwa semangat keberlanjutan adalah milik kita bersama,” tutup Dito.
Sebagai penutup acara, dilakukan sesi simbolis pemberian papan infografis dari Tim Pengabdian kepada Pengelola Green Kayen, serta penyerahan sertifikat apresiasi kepada para narasumber dan moderator yang telah membersamai rangkaian kegiatan. (*)








