KULONPROGO – Berbagai inovasi berbasis digital diluncurkan Lurah Pleret Taufiq Kamal. Inovasi itu, antara lain tandatangan dan administrasi digital, layanan mandiri, serta pasar online.
Guna menjalankan roda pemerintahan Kalurahan Pleret, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Taufiq Kamal membuat buku administrasi secara digital.
Buku digital ini meliputi buku administrasi umum, buku administrasi kependudukan, buku administrasi keuangan, dan buku administrasi pembangunan. Semua anggaran keuangan tercatat dan bisa diakses langsung melalui pleret.id. Misalnya realisasi APBKal Pleret tahun 2021 totalnya Rp 5.192.482.723.
Pemerintah Kalurahan Plaret berkomitmen untuk mewujudkan desa antikorupsi. Caranya, antara lain dengan menerapkan presensi face detector. “Salah satu wujud pertanggungjawaban kewajiban, pemerintah Kalurahan Pleret menerapkan sistem presensi berbasis face,” ujar Taufiq Kamal.
Untuk inovasi, pemerintah Kalurahan Pleret menerapkan tandatangan digital. Lurah dapat menandatangani dokumen jarak jauh. Layanan mandiri 100 persen dapat dijalankan tanpa ke kantor. Layanan mandiri. Basis data penduduk.
Inovasi lain di bidang pemerintahan, pemantauan suspect covid-19 realtime di website dan wa-gateway serta kondisi realisasi vaksin covid-19. Kemudian peta kewilayahan dengan kelengkapan statistik kependudukan peta desa secara digital. Pasar online di website pasar.pleret.id. Produk UMKM yang dapat diakses lewat website atau wa-gatewat. Perpustakaan digital dan sistem posyandu.
Inovasi kewilayahan, yakni Satgas covid-19 di 11 padukuhan/dusun. Sensor banjir terintegrasi dengan wa-gateway sebagai peringatan dini banjir. CCTV Pleret merupakan website yang dibangun untuk menampilkan kerelaan tampilan dari CCTV warga. Kode QR di setiap rumah tangga. Salah satu manfaat digunakan untuk pendataan realtime oleh warga, kader, mahasiswa.
Taufiq Kamal mengungkapkan di wilayah Kalurahan Pleret saat ini sudah ada 14 titik internet gratis di 11 padukuhan. Biaya internet didanai APBKal Pleret. Ada SAR destinasi wisata dibentuk untuk mengamankan lokasi wisata yang mayoritas di pinggir sungai.
Inovasi kemasyarakatan, program AKU HATINYA PKK. Program ini memanfaatkan lahan sekitar rumah untuk penanaman sayuran sebagai upaya ketahanan pangan. Di dalam pot diberi stiker dengan QR Code sebagai edukasi kepada masyarakat.
Taufiq Kamal mengingatkan kepada para pemuda desa untuk memajukan desanya masing-masing, Karena jika semua desa maju, maka Indonesia maju. Saatnya pemuda-pemudi desa aktif berinovasi bagi pengembangan desa.
“Ada lima unsur yang memiliki potensi untuk dikapitalisasi atau ditransformasi menjadi produk maupun jasa bagi pembangunan di desa,” ujar Taufiq Kamal, di depan peserta Sekolah Jurnalisme Desa di Padepokan Kilen Lepen, Sentolo, Kulonprogo, Jawa Tengah, Sabtu 11 Maret 2023.
Kelima unsur, yang biasa disebut penta-helix tersebut yakni unsur pemerintah (governance), akademisi, badan atau pelaku usaha (bisnis), masyarakat (komunitas), dan media. Menurut Taufiq Kamal, pembangunan Kalurahan Pleret mengoptimalkan lima unsur penta-helix. “Para pemuda desa termasuk unsur masyarakat atau komunitas,” tegasnya.
Maka, pemuda-pemudi desa perlu dilibatkan secara aktif untuk membangun desanya. Tentunya dengan cara yang kreatif, inovatif, dan berbasis digital. Para pemuda-pemudi desa diharapkan mampu menulis, mendokumentasikan, dan mempublikasikan potensi desanya masing-masing.
Untuk bisa aktif mengambil peran, para pemuda-pemudi desa harus mengerti atau memahami regulasi, mulai dari undang-undang, peraturan, dan aturan lainnya. Jangan asal ngomong, mengritik, dan apalagi mencela, tetapi tidak mengerti dasar aturannya.
Sebagai pemuda, dulu sarjana S1 Teknik Informatika ini mengaku, sering berpikiran negatif terhadap pemerintah. Tetapi setelah memahami regulasi yang mengaturnya, apalagi setelah menjadi Lurah Pleret, Bantul, akhirnya menyadari bahwa pemerintah itu sebenarnya baik.
Menjadi lurah, bagi Master Computer of Science (alumni S2 UGM) ini, wasilahnya berbakti pada pemerintah. Tahun 2020, dia memutuskan cuti sebagai dosen UNU untuk menjago Lurah Pleret. Taufik Kamal yang pernah bekerja sebagai penggerak literasi digital di Indonesia, setelah satu tahun keliling desanya, akhirnya terpilih sebagai Lurah Pleret.
Sesuai dengan kompetensinya, sarjana Ilmu Komputer ini bersama unsur pemangku kepentingan di desanya menyusun visi Kalurahan Plaret. Visi yang dicanangkan “Desa digital yang mandiri, berbudaya, sejahtera, dan agamis”. Sedangkan visi tersebut dijabarkan dalam lima misi Kalurahan Pleret.
Misi pertama, Good Governance. Penyelenggaraan pemerintah Kalurahan Pleret yang bersih, transparan, dan profesional. Kedua Smart People. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, masyarakat cerdas dan religious. Ketiga Desa Digital. Digitalisasi pelayanan publik, informasi, dan teknologi. Keempat PADes. Mengembangkan daya tarik dan potensi desa di bidang ekonomi kreatif, pariwisata, budaya, pertanian, perikanan, dan peternakan. Visi kelima Desa Hijau. Meningkatkan kualitas lingkungan desa yang bersih, asri, aman, dan nyaman.
Berdasarkan Peraturan Kalurahan Nomor 6 Tahun 2021 tentang RPJM Kalurahan Pleret Tahun 2021-2026, pemerintah Kalurahan Pleret kini telah melaksanakan standar pelayanan minimal, antara lain SOP pelayanan, PPID/aduan masyarakat, perpustakaan, ruang tunggu, papan informasi, dan ruang laktasi. (Ono Jogja)








