Antisipasi Bahaya Virus Game Online, Kegiatan PKM di MI Muhammadiyah Madureso Hadirkan Pendongeng

Kegiatan Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) bertema Edukasi Sadar Virus Game Online Kepada Masyarakat Akademik (Foto: Sukron/Wiradesa)

KEBUMENGame online jadi momok bagi para orangtua. Seringkali tanpa disadari permainan game online menjadi candu bagi anak-anak. Orangtua yang anaknya mengalami kecanduan game online akan dibuat kerepotan. Orangtua akan resah, ketika sang anak tiba-tiba pergi dari rumah. Ketika dicari dan ditemukan ternyata anak tengah menghabiskan waktu berjam-jam nongkrong di bilik game online.

Meski awalnya belum menyadari ada bahaya mengintai dari fenomena game online, pada akhirnya Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah Madureso Kuwarasan Kebumen berusaha mengantisipasi. Yakni lewat program Kegiatan Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) bertema Edukasi Sadar Virus Game Online Kepada Masyarakat Akademik di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah Madureso pada 4-6 Februari 2021 lalu.

Azam Syukur Rahmatullah dan Muhammad Azhar dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta selaku pengabdi pada program tersebut menyampaikan, di MI Muhammadiyah Madureso dengan populasi siswa mencapai 400 siswa bisa tumbuh kerawanan terjadi anak didik yang kecanduan game online. Apalagi di sekolah tersebut, sosialisasi perihal bahaya virus game online disertai pengarahan kepada siswa-siswi belum diprogramkan.

Dikatakan Azam, rincian program berupa sosialisasi kepada guru seputar pendidikan sadar virus game online. Berikutnya, memberi penyadaran dan pemahaman perihal virus game online lewat mendongeng kepada siswa, lalu mengadakan lomba poster bebas virus game online bagi peserta didik, terakhir membuat slogan-slogan anti virus game online bagi peserta didik.

Baca Juga:  Bahas Pemilu Hingga Korupsi, Muhammadiyah Terima Kunjungan Menkopolhukam
Azam Syukur Rahmatullah (Foto: Sukron/Wiradesa)

Ketiadaan program sosialisasi, penyadaran bahaya virus game online di MI Muhammadiyah Madureso sambung Azam, tentu sangat menghawatirkan. Di sekolah juga tak ditemukan slogan-slogan anti game online, para guru tidak pernah pula menerima sosialisasi mengenai risiko paparan game online pada anak. Atas kondisi itu, sangat dimungkinkan para guru belum sanggup mendeteksi hingga menyadarkan siswa ketika mereka ditengarai mulai mengalami kecanduan game online. Sementara anak didik dengan pergaulan lebih banyak di luar sekolah sudah barang tentu sangat rentan ikut terbawa arus pergaulan hingga larut ikut-ikutan main game online bersama teman.

Kondisi tersebut diakui oleh Kepala Sekolah MI Muhammadiyah Madureso Nurchaenah MPd. “Memang di sekolah kami minim kegiatan kampanye atau sosialisasi anti virus game online. Yang di kedepankan bagaimana memperbaiki akhlak dan moralitas anak didik. Sehingga anak-anak mau meninggalkan hal-hal buruk. Akan tetapi sosialisasi anti virus game online tetaplah penting,” ujar Nurchaenah.

Melalui observasi yang dilakukan pengabdi, ditemukan sejumlah persoalan. Diantaranya, belum adanya sosialisasi bahaya virus game online akibat belum terpikirkannya hal tersebut oleh pihak sekolah. Juga akibat minimnya kewaspadaan diri di lingkungan madrasah. Terpikir, anak madrasah tak bakalan menyentuh permainan game online. Tidak ada slogan di sekolah, juga belum adanya seruan dari pihak yayasan soal gerakan anti virus game online.

Mengusung metode sosialisasi dan penyuluhan, pengabdian masyarakat dilaksanakan menyesuaikan umur siswa yakni disampaikan melalui penyampaian dongeng dengan harapan agar pesan lebih mudah diterima. Sedangkan pelaksanaan kegiatan melalui beberapa tahapan. Diantaranya beberapa kali dilaksanakan observasi di madrasah, benar bahwasanya di madrasah sama sekali belum ada langkah konkret sosialisasi, slogan mengarah pada gerakan anti virus game online. Tahap berikutnya berupa penanganan dan evaluasi.

Baca Juga:  Tips Bermedia Sosial dan Main Game Online Menurut Ansari Kadir

Di MI Muhammadiyah Madureso, ungkap Azam, berbagai upaya telah dilakukan untuk menciptakan madrasah berbasis spiritual, kuat karakter, berpengetahuan luas serta berpikir bebas. Pembudayaan karakter dalam keseharian seperti; kebiasaan berucap salam bagi seluruh warga madrasah, pembudayaan salat termasuk dilatih pemaknaan salat, mengajak peserta didik menjiwai perilaku salat. Perilaku sehat jiwa raga juga dibudayakan kepada siswa serta pembudayaan agar siswa berpikir sehat dengan banyak program berbasis akal sehat. Tetapi sekolah memang belum menangkap bahaya virus game online bisa menjangkau siswa.

Sosialisasi pertama dari kegiatan PKM diberikan kepada 25 guru dan karyawan terkait pendidikan sadar virus game online. Para guru dan karyawan diharapkan dapat membentengi siswa dari perilaku main game online. Karena itu sosialisasi dilaksanakan secara mendalam melibatkan narasumber kompeten Siti Nuriatun Fauziyah SAg MSi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kebumen. Kepada peserta didik, salah satu cara memberi pemahaman soal bahaya virus game online dan agar mereka tak mencoba mengambil risiko larut main game online disampaikan melalui metode mendongeng. Dongeng disampaikan oleh Kak Anwar, pendongeng dari Kebumen. Dongeng diberikan kepada siswa IV – VI. Pemahaman juga diberikan lewat lomba poster diikuti anak didik kelas V dan VI, dilanjutkan membuat slogan-slogan antivirus game online. Nantinya slogan-slogan tersebut akan ditempel di lingkungan madrasah. (Sukron)

Baca Juga:  Beny Susanto: PW Muhammadiyah DIY Teladan Nasional

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *