Kolom  

Bantuan Biaya Pendidikan Bagi Pamong, Terobosan Brilian Pemerintah Kalurahan Condongcatur

Siswanto. (Foto: Istimewa)

Oleh Siswanto, mahasiswa S2 Fakultas Ekonomi Magister Manajemen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

ADA hal menarik tatkala membaca artikel di Wiradesa.co edisi 26 September 2023. Tepatnya tulisan berjudul ‘Tiga Dukuh Condongcatur Selesaikan Studi Lanjut’.

Disebutkan tiga pamong di Kalurahan Condongcatur menempuh pendidikan hingga wisuda di STPMD “APMD” Yogyakarta. Bagi para pamong (staf dan pegawai kalurahan) yang menempuh studi, tentu hal itu merupakan prestasi tersendiri. Di tengah kesibukan melayani masyarakat mereka masih menyempatkan waktu untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia lewat jalur pendidikan.

Beragam cara bisa ditempuh para karyawan, aparatur sipil negara, hingga pamong kalurahan dalam meningkatkan kapasitas, kompetensi, salah satunya dengan menempuh jenjang pendidikan lebih tinggi. Selain itu dengan mengikuti kursus singkat, pelatihan, workshop.

Mengambil kuliah jenjang lebih tinggi dari S1 ke S2 bahkan lanjut ke jenjang S3 tentu membutuhkan pengorbanan bahkan biaya tak sedikit. Biaya pendidikan yang cukup mahal, di samping itu waktu yang terbatas karena harus berbagi jadwal dengan berbagai aktivitas pekerjaan, terkadang kampus atau tempat kuliah cukup jauh di luar kota. Itu beberapa tantangan yang mesti dilewati di luar tantangan urusan materi akademik dan ujian yang acapkali membutuhkan konsentrasi dan totalitas dalam menghadapinya.

Baca Juga:  Malam Tirakatan, Pemkal Condongcatur Bagikan Beasiswa Bagi 54 Siswa dari 18 Padukuhan

Tetapi dalam konteks meningkatkan kompetensi upaya menempuh pendidikan bagi para pamong seperti dilakukan jajaran pamong di Pemerintah Kalurahan Condongcatur memang sangat layak mendapat apresiasi setinggi-tingginya. Dan upaya yang ditempuh Pemerintah Kalurahan Condongcatur dapat ditiru oleh desa-desa dan kalurahan di Tanah Air. Upaya meningkatkan kompetensi, kecakapan dan kapasitas lewat pendidikan juga pelatihan sejatinya memang dibutuhkan para pamong terlebih banyak tantangan di era digital yang membutuhkan kecakapan dalam mengatasinya.

Dari data yang dihimpun penulis, di Kalurahan Condongcatur Kapanewon Depok Kabupaten Sleman dari 45 orang pamong dan staf, kasie hingga lurah telah mengenyam pendidikan sarjana dan Pascasarjana. Lima orang dukuh berpendidikan S2. Yang unik, para pamong dalam menempuh perkuliahan jenjang sarjana hingga S2 dan bahkan jenjang S3 didukung penuh pihak pemerintah kalurahan. Termasuk dukungan finansial yang berbeda tiap jenjangnya.

Berdasar Surat Keputusan Lurah Condongcatur Nomor 84 /Kep. Lurah/2022 tentang perubahan pemberian bantuan biaya pendidikan bagi pamong dan staf kalurahan sampai jenjang studi S3 Kalurahan Condongcatur Kapanewon Depok Kabupaten Sleman, lurah Condongcatur memutuskan memberi bantuan biaya bagi pamong dan staf pamong Kalurahan Condongcatur sampai dengan jenjang studi S3 yang memenuhi syarat dan ketentuan berlaku. Diantaranya pamong harus mengajukan permohonan biaya pendidikan kepada lurah dan membuat surat pernyataan bermaterai kesanggupan menyelesaikan pendidikan.

Baca Juga:  Catatan Perjalanan Umroh Bersama Alazis (1): Menguji Kesabaran, Keikhlasan, dan Kerelaan Saling Tolong Menolong karena Lillahi Ta'ala

Berikut besaran bantuan biaya yang ditetapkan. Studi D3 Rp 2 juta per semester (6 semester), Studi S1 Rp 3 juta persemester (8 semester), Studi S2 Rp 5 juta persemester (4 semester) dan studi S3 besar dana bantuan Rp 10 juta tiap semester selama tiga tahun. Pamong penerima bantuan harus menyelesaikan pendidikan tepat waktu selebihnya biaya pendidikan ditanggung sendiri. Apabila para pamong tak bisa menyelesaikan studi tepat waktu maka yang bersangkutan diwajibkan mengembalikan seluruh biaya pendidikan yang telah diberikan. Adapun bantuan dana pendidikan tersebut seluruhnya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja Kalurahan Condongcatur.

Mencermati kebijakan yang ditempuh Pemerintah Kalurahan Condongcatur perihal bantuan pendidikan bagi pamong, hasilnya dapat dirasakan masyarakat. Menurut Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji, dengan kapasitas pendidikan yang tinggi para dukuh berani melakukan beragam terobosan atau inovasi diantaranya menjalin kerjasama dengan pihak kampus misalnya menggelar pelatihan UMKM, pemberdayaan dan pengabdian masyarakat. Dan ternyata pihak kampus pun menyambut baik. Secara kemampuan, terkait digital, dalam menjalankan tugas mereka lebih sigap. Lebih menguasai bidang tugas seperti saat menyusun rencana rencana pembangunan jangka menengah dan panjang. Para dukuh punya kemampuan memotret apa kebutuhan riil masyarakat padukuhan dalam lima tahun ke depan.

Baca Juga:  Perbedaan Itu Rahmat

Dengan adanya kemampuan-kemampuan tersebut pihak kalurahan semakin dimudahkan. Adanya kesigapan, gerak cepat Pemerintah Kalurahan Condongcatur lebih enak dalam menuntaskan berbagai program. Di samping itu mutu dari program yang dirumuskan para dukuh juga sangat bermanfaat bagi masyarakat. Salah satu contoh program penataan kawasan kumuh di Pringwulung mulai dari rancangan, tahapan program dan eksekusi berhasil dikawal dengan baik mulai dari prakarsa tingkat dukuh.

Tak berlebihan kiranya, program bantuan pendidikan bagi para pamong Kalurahan Condongcatur termasuk program brilian dan keren serta layak diadopsi pemerintah desa dan kalurahan di penjuru Indonesia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *