BANTUL – Mancing belut di malam hari, sangat menantang. Namun para pemancing perlu memperhatikan, antara lain lokasi, cara, peralatan, dan keselamatannya.
Untuk lokasi, biasanya belut banyak terdapat di area persawahan. Apalagi jika persawahannya itu, tanahnya dalam, lendut, dan ditumbuhi enceng gondog.
Sedangkan caranya, dengan memasang kail dan umpan di banyak tempat. Kailnya ukuran kecil dan umpannya cacing.
Peralatan yang perlu diperhatikan, senar pancing yang kuat atau tahan terhadap tarikan belut. Gagang pancing atau walesan tidak perlu panjang.
Untuk keselamatan, sebaiknya pemancing memakai sepatu bot. Karena area persawahan, berawa, dan dipenuhi tumbuhan enceng gondog itu biasanya banyak ular.
Salah satu pemancing belut, Wahadi, mengungkapkan area persawahan, bekas lokasi cetak batu bata, dan ditumbuhi enceng gondog, merupakan spot mancing belut yang menantang di malam hari. Lokasi semacam ini banyak terdapat di wilayah Potorono, Banguntapan, Bantul.

Wahadi, warga Salakan itu mengungkapkan persawahan yang dipenuhi tumbuhan enceng gondok di Padukuhan Mayungan, Kalurahan Potorono, merupakan tempat yang banyak belutnya.
Tetapi, Wahadi mengingatkan agar para pemancing berhati-hati jika menebarkan kail pancing di area persawahan yang banyak enceng gondog-nya. Karena banyak ular juga berburu belut atau mencari makan di malam hari.
Makanya, jarak waktu antara tebar kail dan menarik pancingnya jangan terlalu lama. Penarikannya sekitar satu atau dua jam. Karena jika terlalu lama, belut yang sudah terkena kail pancing, akan dimakan ular. (*)








